Jualan online sudah terbukti berhasil menjadi primadona baru dalam dunia bisnis. Betapa tidak, banyak platform-platform jualan online yang berhasil menjadi bintang baru di jagat teknologi dunia. Sebut saja Amazon, Alibaba, di Indonesia sendiri ada Tokopedia, dan Bukalapak.
Yap, platform online marketplace sedang naik daun. Permintaan akan kemudahan belanja dimana saja, & kapan saja nampaknya berhasil mengambil hati konsumen. Oh iya, jangan kamu samakan ya antara online marketplace dan e-commerce. Sudah tahu belum bedanya? Kalau belum coba simak perbedaan online marketplace dan e-commerce.
Diprediksi, jualan online mampu meningkatkan peluang perusahaan untuk mendapatkan konsumen baru dengan biaya sekecil-kecilnya. Apalagi kamu tahu sendiri, perekonomian dunia cukup dibuat sulit oleh pandemi COVID-19 di kuartal 1, 2020.
Kehadiran dan kematangan teknologi e-commerce, sangat banyak membantu perusahaan untuk dapat terus berjualan dan bertahan. Dengan perlambatan perekonomian dunia di 2020, sudah bukan alasan buat kamu enggan untuk memulai jualan online. Namun, jangan pula kamu menganggap bahwa jualan online adalah perkara mudah.
Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika mulai memutuskan untuk jualan online. Apa lagi untuk skala besar, ya. Pada artikel ini, kamu bakal menemukan banyak insight baru perihal jualan online, mulai dari kenapa kamu harus jualan online, hingga bagaimana cara memulai jualan online bagi pemula.
Kenapa Harus Jualan Online?
Sebelum masuk lebih dalam tentang pembahasan jualan online, penting banget buat kamu tahu kenapa perusahaan kamu perlu banget untuk terjun ke dunia online. Lebih spesifiknya, jualan online.
Yang perlu digaris bawahi, jualan online ini tidak terbatas hanya untuk produk barang / benda saja ya. Jika memiliki produk berupa jasa, kamu juga bisa banget untuk menjual jasamu di dunia online.
Terima kasih untuk internet. Tentunya, metode jualan online baik melalui sosial media, online marketplace, hingga e-commerce tidak akan bisa diimplementasikan tanpa kehadiran internet. Bisa dibilang, internet telah merubah cara konsumen berkomunikasi & bertransaksi. Tidak berhenti sampai disitu. Sekarang adalah era informasi. Kamu bisa dengan mudah mencari dan mengakses suatu informasi hanya dalam usapan jari.
Yang menjadi keunggulan utama dari jualan online adalah akses informasi. Kenapa? Coba saja kamu ketik “sepatu olahraga” di Google Search. Coba hitung, ada berapa banyak pilihan merek dengan berbagai ukuran sepatu siap untuk kamu beli. Andai kamu datang ke offline store toko sepatu, belum tentu merek dan ukuran sepatu yang kamu inginkan tersedia. Bukan begitu?
Hal Penting sebelum Jualan Online
Sekalipun kamu sudah familiar dengan internet. Ada beberapa aspek yang perlu kamu siapkan agar eksekusi strategi jualan online kamu bisa efektif dan menguntungkan.
Persiapkan produk untuk dijual
Hmmm. Pasti ada yang sedang bergumam. “Ya iyalah, masa mau jualan online tidak punya produk”. Faktanya, banyak orang yang gagal dalam jualan online karena tidak paham, value added yang mereka tawarkan.
Kini, orang tidak sekedar “membeli barang / jasa” saja. Lebih dari itu. Pengalaman ketika membeli, hingga after sales menjadi faktor kuat seseorang dalam membuat keputusan.
Bayangkan saja, sudah berapa banyak produk yang “serupa” di pasaran? Lihat lah kopi. Mungkin tidak semua orang yang mengkonsumsi kopi bisa merasakan perbedaan kopi susu milik A, B, C. Sehingga, fenomena diskon menjadi ajang penentu.
Jika ditelaah dari segi bisnis, harusnya tidak seperti itu. Pengusaha ingin kopinya tetap laris terjual habis berapa pun harga yang ditawarkan. Sampai-sampai, ada yang bilang. Kopi bukan sekadar rasa, tapi selera.
Nah, kopi juga memiliki varian yang beragam. Mulai dari kopi seduh, hingga kopi siap konsumsi. Tentu jangkauan konsumen juga akan berbeda. Kopi seduh memiliki tingkat ketahanan produk yang cukup tinggi. Sehingga, sangat memungkinkan jika kamu memasarkannya secara luas. Bahkan, hingga mancanegara.
Yang menjadi masalah adalah jika kopi tersebut adalah kopi siap konsumsi. Akan tidak efektif jika kamu menjangkau konsumen diluar wilayah dari warung kopi tersebut. Bukan begitu?
Produk memiliki pasar yang cukup (tidak terlalu luas, dan tidak terlalu sempit)
Bagi sebagian orang, memiliki pasar yang luas itu berkah. Namun, tahukah kamu jika memiliki pasar yang cukup segmented itu jauh lebih efisien dan optimal?
Pasar yang luas atau yang sering kamu kenal dengan mass market memiliki tendensi audience yang lebih besar. Namun, kamu juga perlu mengingat jika semakin luas jangkauan konsumen yang ingin diperoleh, ada investasi biaya yang cukup besar pula.
“Berperang” dalam segmen mass market, terutama dalam hal ini adalah jualan online, kamu perlu waspada dari banyaknya kompetitor yang bermain dengan produk dan segmen yang serupa. Sehingga, jika kamu setengah-setengah dalam menginvestasikan anggaran dalam mass market ini, tentu kamu akan kalah saing dengan perusahaan yang benar-benar fokus terhadap segmen mass market tersebut.
Cukup berbeda jika kamu memilih pasar niche. Pasar yang memiliki karakteristik konsumen yang kurang lebih sama, akan memiliki tendensi untuk menjadi loyal customer. Kenapa? Konsumen akan memiliki kecenderungan untuk melakukan repurchase produk yang memiliki personalitas yang sama dengan user (dalam hal ini konsumen). Hal tersebut dapat terjadi karena “opsi” barang / jasa di dalam segmen yang niche itu tidak terlalu banyak. Sehingga, konsumen akan cenderung lebih “setia” dalam menggunakan produk.
Namun, ada satu kelalaian yang sering dilakukan ketika menentukan pasar yang niche. Segmen yang terlalu sempit. Bahkan sangat sempit. Sehingga, akan menyulitkan perusahaan untuk mengembangkan produk & market dalam jangka panjang.
Gimana?
Sudah punya produk?
Coba deh evaluasi, sudah cukup segmented atau masih terlalu luas target market dari produk tersebut.
Kenapa?
Ketika kamu mulai jualan online, kompetitor itu bukan cuma dari Indonesia. Akan banyak produk luar negeri yang memiliki pasar serupa di Indonesia. Apalagi, demografi masyarakat di Indonesia yang cukup gemuk. Banyak perusahaan asing yang berbondong-bondong menjual produk mereka di Indonesia. Salah satu cara tercepat yaitu dengan jualan online.
Buatlah rancangan strategi jualan online sederhana
Mulailah dari rancangan jualan online sederhana. Terkadang, orang hanya terfokus tentang bagaimana cara membuat rancangan yang menakjubkan. Tetapi, itulah yang salah. Kenali dirimu sendiri. Sejauh mana kapabilitas yang bisa kamu / perusahaanmu lakukan terhadap aktivitas jualan online. Sejatinya, kamu bisa melakukan aktivitas tersebut secara gratis, hingga yang mengocek kantong hingga jutaan rupiah. Pilihan ada di tanganmu.
Jika kamu memang baru mengenal, dan baru mau mencoba jualan online, mulai dari platform online yang sering kamu pakai adalah langkah yang tepat. Mungkin, dalam hal ini adalah social media & online marketplace.
Dalam tahap ini, saatnya kamu memperdalam tentang bagaimana sistem online marketplace & social media bekerja. Dengan demikian, jika ingin menginvestasikan usahamu dengan membuat website e-commerce, kamu sudah siap. Kata pepatah Jawa; alon-alon ojo kesusu (pelan-pelan, jangan tergesa-gesa).
Kisah Sukses Jualan Online
Mungkin kamu akan semakin tertarik untuk jualan online setelah membaca cerita sukses berikut.
Ini datang dari seseorang yang bernama Jack Haldrup. Apa kamu sudah pernah dengar nama itu? Jack merupakan founder dari brand Dr. Squatch. Apa kamu sudah pernah dengar tentang brand tersebut?
Kisah sukses dari jualan online nya cukup sering kamu jumpai di internet. Bagaimana tidak, seorang pemuda berhasil menjual sabun batangan melalui jualan online. Bahkan omset yang didapatkan menyentuh jutaan dollar.
Kini, nama Jack Haldrup terkenal sebagai jutawan muda dengan produk sabun batangnya. Jika kamu lihat dari segi produk yang dijual, mungkin kamu berpikir tidak ada yang spesial. Sabun batangan. Namun, kalau kamu lihat lebih jeli, Jack Haldrup memiliki pasar yang lebih sempit dari itu. Sabun batangan milik Jack Haldrup adalah sabun batang organik. Jelas target market dari produk tersebut adalah market yang tidak cocok menggunakan sabun reguler yang biasa kamu temui di pasaran. Market ini pun tidak terlalu sempit. Jack tidak membuat segmentasi lebih dalam (gender, usia, dll). Benar-benar hanya orang yang tidak cocok dengan sabut generik di pasaran.
Hasilnya?
Cukup memuaskan. Dengan berjualan online, Jack Hardrup tidak hanya berhasil meraup omset enam juta dolar Amerika dalam setahun. Tetapi juga menemukan pasar baru: orang yang malas untuk pergi ke supermarket. Hahahaha.
Jadi, sudah terbukti ya, jualan online, justru akan membantu kamu mengenali konsumen dengan lebih baik. Yakin mau menunda? Kayaknya tidak hehehe.
Potensi Keuntungan Jualan Online
Eh, aduh, gimana?
Masih ragu?
Iya deh iya. Ini ada tiga potensi keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan memulai jualan online.
Efisiensi waktu dan biaya
Pernahkah kamu menghitung berapa biaya yang diperlukan untuk membangun bisnis secara offline? Sewa tempat, listrik, air, dan masih banyak beban anggaran tetap yang tidak bisa dihindari. Padahal, offline store milikmu tidak buka 24 jam selama 7 hari. Hmm, rasanya kok tidak efisien.
Tahukah kamu jika membuat platform e-commerce jauh lebih terjangkau dari segi waktu dan biaya jika dibandingkan dengan membangun toko offline?
Selain itu, website e-commerce dapat berjalan 24 jam selama 7 hari secara terus menerus tanpa henti. Setiap konsumen memiliki kesempatan yang sama untuk berbelanja di website e-commerce milikmu kapanpun yang mereka mau.
Ibarat kata, kamu punya toko yang selalu buka 24/7. Udah macam Indomaret ya? Hahahaha. Oh iya, SoftwareSeni sudah menyiapkan artikel tentang manfaat e-commerce bagi bisnis loh. Kalo kamu tertarik, bisa langsung dibaca. Hahahaha.
Dapat menjangkau konsumen yang lebih luas
Betapa tidak, ketika kamu mulai jualan online di dalam suatu online marketplace, maka akan ada peluang untuk produk mu ditemukan oleh pengguna marketplace tersebut. Jangan kamu anggap remeh ya, pengguna online marketplace di Indonesia itu termasuk yang paling aktif loh. Ganas gak tuh? Hahaha.
Oh iya, itu baru satu online marketplace. Konsumen di Indonesia memiliki tendensi untuk memiliki lebih dari satu online marketplace di dalam ponsel mereka. Kenapa? Coba deh baca artikel tentang perubahan perilaku konsumen online era digital. Lengkap banget tuh infonya.
Tidak berhenti sampai disitu saja. Pernahkah kamu membeli suatu barang di online marketplace yang sebenarnya tidak kamu butuhkan? Dalam artian impulsive buying? Hayo, jangan senyum-senyum kecut gitu ah. Hahahahaha.
Yap, jika kamu masuk ke dalam ekosistem online marketplace dengan jualan online. Bukan cuma target market kamu saja yang bisa membeli, tetapi juga, orang-orang yang secara impulsif, tertarik dengan produk yang kamu jual. Cuan gak tuh. Memang, jika dilihat dari sudut pandang konsumerisme, impulsive buying is a big no no. Tetapi, akan berbeda jika dilihat dari sudut pandang pengusaha ya. Hahahaha.
Semakin banyak platform yang dipakai, semakin banyak channel penjualan
Sebelum jualan online menjadi artis baru dalam dunia pemasaran. Mencari channel penjualan itu susah nya luar biasa. Pun, kalau ada akan memakan biaya akuisisi yang tidak murah. Padahal, semakin banyak platform penjualan yang dipakai, akan semakin banyak pula sumber penjualan yang besar kemungkinan akan menghasilkan pendapatan & keuntungan.
Nah, dengan populernya aktivitas jualan online, baik di social media ataupun online marketplace, kamu akan jauh lebih mudah untuk membuat channel penjualan baru. Tentu saja dengan budget yang jauh lebih affordable jika dibandingkan dengan platform offline.
Tahukah kamu, dengan menggunakan banyak platform, kamu bisa meminimalisir resiko penurunan omset yang signifikan. Kenapa? Ibarat investasi nih. Jangan meletakkan semua telur pada satu keranjang.
Yap, dengan memanfaatkan platform jualan online yang berbeda, kamu bisa memiliki “backup” jika salah satu platform jualan online tersebut “gagal” dalam mengoptimasi penjualan produk tersebut.
Namun sayang, mengelola banyak platform jualan online itu tidaklah mudah. Maka dari itu, tetap pastikan mulai dari yang paling sederhana. Jika kamu sudah mampu untuk melangkah lebih jauh, mulai tambah platform jualan online satu per satu. Jangan langsung semuanya. Bisa keteteran nanti.
Bagaimana Cara Memulai Jualan Online Bagi Pemula?
Lalu, bagaimana cara memulai nya? Hmmm. Mungkin itu yang sedang kamu pikirkan sekarang ya?
Simak penjabaran berikut:
Join Online Marketplace
Kenalilah bagaimana flow jualan online dengan bergabung bersama online marketplace besar di Indonesia. Dengan sistem yang sudah cukup matang, kamu akan terbantu banget akan alur jualan online di platform tersebut. Mulai dari pembayaran produk, hingga proses pengiriman barang. Alur informasi bisa dibilang sangat seamless.
Dengan begitu, sedikit demi sedikit bisa paham alur jualan online yang baik seperti apa. Namun, mulai dari satu per satu dulu ya. Itu karena, beda platform online marketplace, maka ada kemungkinan mekanisme jualan online juga akan berbeda. Daripada bingung lalu ambyar. Hehehe.
Kemampuan untuk membaca sistem online marketplace itu sebuah skill loh. Buat saja alur dan pengalaman yang kamu miliki ketika menggunakan online marketplace untuk berjualan online. Tulis masing-masing kelebihan dan kelemahan platform. Dari situ, kamu bisa melihat, kira-kira platform online marketplace seperti apa yang cocok untuk jualan online produk milikmu.
Buat Website E-commerce
Mau tingkatkan level pengalaman jualan online perusahaanmu? Dengan data flow online marketplace serta kelebihan dan kekurangan platform tersebut, kamu bisa berinvestasi untuk membuat website e-commerce yang cocok dan sesuai dengan bisnismu.
Tidak memiliki SDM yang mumpuni untuk membuat website e-commerce?
Jangan sedih. Ada SoftwareSeni yang siap bantu kamu.
Tapi nih ya, kenapa sih kamu perlu berinvestasi di website e-commerce?
Pertama, data is the new oil. Data konsumen itu penting banget untuk membuat business decision perusahaan milikmu. Dengan data konsumen, kamu bisa tahu kapan konsumen paling banyak membeli produk di website milikmu tersebut.
Selain itu, kamu bisa juga tuh membaca lokasi konsumen terbanyak, hingga produk yang paling laris. Dari data tersebut, kamu bisa memutuskan kapan harus menurunkan harga, kapan harus menaikkan harga, dengan menyesuaikan permintaan pasar. Dengan satu catatan! Perubahan harga harus dalam batas wajar.
Kedua, pengembangan produk akan lebih terukur. Konsumen pasti akan mengalami kebosanan ketika mereka mengkonsumsi barang yang serupa. Sehingga, perlu banget yang namanya inovasi produk untuk menjaga rasa “excitement” konsumen ketika menggunakan produk tersebut. Inovasi itu tidak boleh sembarangan. Kamu harus mempertimbangkan kebutuhan pasar, keinginan pasar, serta kesehatan financial perusahaan kamu.
Dengan memiliki website e-commerce, kamu bisa tuh mengadakan survey, hingga melakukan email marketing untuk memastikan produk yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Masalah biaya? Hmmm. Coba hitung saja berapa besar biaya sewa kantor atau toko offline beserta fix cost lainnya selama 1 tahun. Kurang lebih sama. Bedanya, website e-commerce milikmu bisa bekerja bertahun-tahun. Menarik ya?
Transformasi Digital Bisnis
Jika kamu atau perusahaanmu ingin membawa strategi jualan online ke tahap implementasi digital yang lebih kompleks. Kamu bisa mulai melakukan transformasi digital bisnis.
Kapan?
Sekarang!
Kenapa?
Proses transformasi digital bisnis itu tidak bisa sekali jadi. Butuh proses panjang. Penasaran bagaimana cara mempersiapkan transformasi digital bisnis dengan tepat? Coba simak artikel: Persiapkan Transformasi Digital Bisnismu Sekarang.
Lalu, kompleks apa ya kira-kira jika kamu memutuskan untuk melakukan transformasi digital bisnis? Bisa dibilang, end to end dari proses bisnis perusahaan kamu akan dilakukan 90% secara digital. Mulai dari keuangan, hrd, hingga operasional perusahaan akan masuk ke dalam dunia digital. Namun sayang, tidak semua paham jika kunci sukses dari proses transformasi digital adalah dari sumber daya manusia yang dimiliki. Fokus terhadap teknologi justru akan menjadi duri dalam daging.
Oleh sebab itu, mulai lah transformasi digital dari sumber daya manusia yang kamu miliki. Ubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan ramah digital. Hal yang paling mudah yaitu dengan mengurangi penggunaan kertas secara signifikan. Untuk tahu lebih lengkap, yuk simak tentang 7 kebiasaan efektif untuk menghadapi transformasi digital.
Kesimpulan
Sekalipun jualan online dirasa sudah mampu untuk menjadi terobosan baru dalam meningkatkan pendapatan perusahaan, masih banyak orang / perusahaan yang ragu untuk mulai mengoptimalkan aktivitas jualan online tersebut. Akibatnya, kalau ada keterbatasan dikarenakan kejadian luar biasa macam COVID-19 yang melanda dunia, banyak bisnis yang mau tidak mau kehilangan omset yang cukup banyak dikarenakan memang belum melakukan aktivitas jualan online dengan optimal.
Masa sih? Iya.
Contoh sukses bisa kamu temui dari sosok manusia bernama Jack Haldrup. Jack melakukan optimasi aktivitas jualan online dan berhasil meraup omset sebesar 6 juta dolar Amerika. Ya kalau dirupiahkan mungkin berkisar 85 miliar rupiah dalam setahun. Dengan bermodalkan sabun batangan organik, Jack mampu mengikat hati konsumen. Awalnya, target market Jack adalah orang-orang yang tidak cocok menggunakan sabun reguler yang ada di pasaran.
Namun, ternyata Jack juga mampu menarik konsumen yang “malas” untuk pergi ke toko offline.
Tahukah kamu, ada tiga potensial keuntungan yang bisa kamu peroleh jika mengoptimalkan aktivitas. Pertama, kamu bisa meningkatkan efisiensi waktu & beban biaya pada bisnis mu. Kenapa? Social media, platform online marketplace, dan website e-commerce bisa beroperasi 24/7 non stop. Berbeda dengan offline store yang cenderung terbatas dengan jam kerja. Selain itu, banyak fix cost yang bisa kamu alihkan untuk diinvestasikan ke dalam yang lebih produktif. Misalnya, biaya sewa bangunan, listrik, air, dan masih banyak biaya tersembunyi lainnya.
Kedua, kamu bisa menjangkau konsumen yang lebih luas. Lihat lah dari apa yang sudah Jack lakukan. Harusnya sih, kisah sukses Jack dalam melakukan jualan online bisa menjelaskan alasan kedua ini ya. Hehehe. Yang terakhir adalah semakin banyak platform yang kamu pakai sebagai channel penjualan, semakin banyak pintu pemasukan untuk perusahaan mu. Tentu saja dengan term & condition ya. Hehehehe.
Waduh, sudah ingin segera memulai jualan online ya? Coba deh mulai dengan berjualan di online marketplace. Kenapa? Kamu kan perlu tahu bagaimana mekanisme jualan online bekerja. Sistem dalam platform online marketplace akan membuka mata kamu tentang bagaimana suatu platform jual beli bekerja. Jualan online itu bukan hanya perihal kamu menjual produk via online, tetapi kamu juga harus memastikan transparansi informasi terkait produk. Mulai dari deskripsi produk, hingga produk sampai ke tangan pembeli.
Jika kamu sudah paham betul terkait bagaimana sistem platform online marketplace, tidak ada salahnya kamu berinvestasi dengan membuat toko online / website e-commerce. Masalah biaya? Tentu akan jauh lebih efisien daripada harus membangun toko offline.
Oh, kamu belum memiliki partner untuk mewujudkan website e-commerce perusahaan?
Jangan sedih, ada SoftwareSeni. Kamu bisa banget konsultasi kan website e-commerce yang akan dibangun secara gratis loh! Eheee.
Nah, yang terakhir, jika kamu sudah berniat untuk melakukan transformasi digital bisnis perusahaan secara menyeluruh, jangan lupa untuk pula mempersiapkan SDM yang memang siap digital. Karena, kunci sukses dari implementasi transformasi digital itu bukan terletak pada seberapa kompleks dan beragamnya platform online yang kamu pakai, tetapi lebih kepada seberapa siap SDM dalam mengeksekusi program transformasi digital tersebut.
Jadi bagaimana? Kapan mau mulai jualan online? Sepertinya sudah bukan waktunya untuk menunda ya?