Dahulu, transformasi digital masih sering dianggap sebagai sekadar kata-kata pemanis bagi para skeptis. Digital transformation terdengar seperti sebuah tren yang tidak mendesak dan tidak perlu diikuti. Meski demikian, tidak dapat dimungkiri bahwa Covid-19 telah memberikan banyak perubahan terhadap berbagai industri termasuk membuka mata para penggiat industri bahwa transformasi digital merupakan hal penting yang perlu dilakukan.
Dalam delapan bulan terakhir telah terlihat lebih banyak digital transformation daripada satu dekade terakhir. Digital transformation dalam industri maupun organisasi sudah diprediksi sejak beberapa tahun lalu. Kini, perubahan tersebut menjadi semakin penting dan akan menjadi hal wajib di tahun 2021 mendatang.
Definisi Digital Transformation
Digital transformation adalah penggunaan teknologi untuk meningkatkan kinerja atau jangkauan suatu industri atau organisasi secara maksimal. Transformasi ini merupakan proses yang mengintegrasikan atau menyelaraskan kembali teknologi untuk mengubah dan mengadaptasi seluruh model dan budaya bisnis agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan baru demi mengutamakan pelanggan. Dalam hal ini, strategi juga sama pentingnya dengan teknologi.
Transformasi digital merupakan topik panas di antara berbagai perusahaan di seluruh dunia. Para eksekutif di berbagai industri kini menggunakan kemajuan digital seperti analitik, mobilitas, media sosial, software development, website development, mobile app development, berbagai perangkat canggih serta meningkatkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan sekaligus meningkatkan keefektifan proses internal.
Pergeseran ke ranah digital ini telah menjadi ciri penting bagi setiap bisnis dalam beberapa tahun terakhir. Kini, pergeseran tersebut menjadi semakin penting setelah Covid-19 mempengaruhi perusahaan dan pelanggan untuk menggunakan media teknologi dan digital untuk bekerja, tetap terhubung secara sosial, dan sebagai sarana hiburan.
Manfaat Digital Transformation
Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai aspek hidup masyarakat termasuk dalam bidang industri akibat adanya berbagai pembatasan yang dilakukan demi mencegah penyebaran virus. Bisnis harus mampu beradaptasi agar dapat bertahan di era yang tidak menentu ini. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari digital transformation, terlebih lagi dalam masa pandemi seperti sekarang ini.
Transformasi tersebut memungkinkan berbagai bisnis menggunakan teknologi digital yang inovatif agar mereka dapat menyampaikan, berkolaborasi dan memberikan layanan secara lebih efisien dan efektif. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengikuti perubahan cepat yang terjadi di pasar sekaligus meningkatkan keuntungan dan kepuasan pelanggan.
Meski demikian, digital transformation bukanlah sekadar membuat perubahan kecil pada proses bisnis untuk membuat bisnis tersebut menjadi lebih modern. Lebih dari itu, transformasi digital berarti mengubah taktik dan terbuka terhadap inovasi yang dapat membawa perusahaan ke lingkungan pasar baru. Dengan langkah-langkah yang tepat, maka digital transformation akan memberikan manfaat seperti berikut ini.
1. Memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik
Kemajuan teknologi telah mengembangkan cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan. Kini informasi antara bisnis dan pelanggan sudah bersifat dua arah dan saran dari pelanggan menjadi lebih bernilai daripada sekadar bisnis yang menyampaikan pesan secara satu arah.
Dengan manfaat ini, perusahaan dapat memberikan pengalaman yang lebih konsisten dalam memenuhi permintaan pelanggan. Kecepatan, personalisasi serta ketersediaan selama 24 jam setiap hari menjadi faktor yang meningkatkan keterikatan dan kesetiaan pelanggan.
2. Meningkatkan kolaborasi
Adanya teknologi digital membuat informasi menjadi lebih banyak tersedia dan mudah didapatkan sehingga perusahaan mampu memahami berbagai faktor yang membuat suatu teknik atau strategi efektif dilakukan. Hal ini mampu menumbuhkan kepercayaan, meningkatkan kerja sama tim dan internal, manajemen global, sekaligus memupuk upaya kerja sama eksternal.
Teknologi digital di sini meningkatkan komunikasi antar pihak di dalam perusahaan. Hasilnya, para pekerja mampu bekerja dengan lebih efisien dan mendorong terjadinya kolaborasi antar departemen.
3. Meningkatkan wawasan pelanggan
Sebanyak 75% pelanggan mengakui lebih suka berbelanja di perusahaan yang mengetahui beberapa data mereka seperti riwayat belanja. Pasalnya, informasi digital ini membuat perusahaan mampu membuat rekomendasi berdasarkan riwayat belanja sebelumnya.
Analisa pelanggan ini memberikan manfaat yang luar biasa baik bagi pelanggan maupun perusahaan. Lewat analisa, akan didapatkan segmentasi pelanggan, probabilitas pembelian, hingga kemampuan untuk memberikan layanan personalisasi untuk mendorong angka akuisisi, retensi dan konversi.
4. Mengurangi biaya operasional
Teknologi merupakan sarana yang tepat dan efisien untuk mengurangi pengeluaran perusahaan. Bagaimana tidak, perusahaan bisa memiliki penyimpanan data yang lebih baik serta mengurangi biaya layanan dengan otomatisasi melalui teknologi.
Transformasi prosedur dan digitalisasi dokumen ini meningkatkan keefektifan proses dan mengurangi biaya pengeluaran yang tidak perlu. Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan pengeluaran di masa depan sehingga memudahkan pengendalian budget.
5. Membantu membuat keputusan berdasarkan data
Digital Transformation juga memudahkan pengawasan, pengumpulan, dan analisa data pelanggan. Data yang didapatkan ini nantinya bisa digunakan untuk membuat keputusan yang terkalkulasi dengan baik dan optimal. Dengan cara ini, bisnis kini memiliki keuntungan dalam memahami perilaku pelanggan kemudian menggunakan statistik dan data untuk mendukung strategi mereka.
6. Meningkatkan kinerja pegawai
Digital transformation memang membuat pelanggan menjadi terhubung dengan bisnis atau perusahaan. Namun lebih dari itu, pegawai juga akan lebih terhubung dan meningkatkan kinerja mereka berkat akses langsung ke informasi yang mereka butuhkan.
Pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini, Transformasi digital memudahkan para pekerja untuk tetap produktif dan bekerja dengan baik meski dari rumah.
7. Menciptakan model bisnis, produk, dan peluang baru
Pergeseran ke ranah digital ini juga membuka inovasi budaya baru. Hal ini mendorong perusahaan untuk mengeksplorasi dan menemukan peluang baru yang dapat meningkatkan nilai mereka di mata pelanggan.
Sistem digital menghasilkan layanan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya, meningkatkan sumber penghasilan yang baru serta menghasilkan cara-cara baru untuk menjadi lebih dekat dengan pelanggan.
8. Desentralisasi produksi
Transformasi digital memberikan perusahaan kemampuan untuk bisa beroperasi secara lebih terpusat dan menjadi digital sepenuhnya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap beroperasi tanpa melambat atau bahkan berhenti. Keuntungan ini sangat layak dipertimbangkan terutama di tengah masa pandemi seperti sekarang ini.
Banyak masalah dan pertanyaan bisa diselesaikan setiap saat meskipun pekerja tidak hadir di kantor. Para pekerja ini juga mampu mengembangkan keterampilan dan berlatih untuk berkontribusi secara lebih intelektual bagi perusahaan dengan otomatisasi yang tercipta berkat transformasi digital.
9. Manajemen risiko yang lebih baik
Digitalisasi juga merupakan langkah efektif untuk mengintegrasikan manajemen risiko sebagai bagian dari operasional perusahaan. Dengan digital transformation, perusahaan juga harus lebih teliti dalam menangani risiko teknologi, strategi, operasional, hingga keamanan siber. Hasilnya, perusahaan juga akan lebih memerhatikan keamanan data yang dimilikinya demi mencegah kebocoran data.
10. Menjaga bisnis agar tetap menjadi yang terdepan
Transformasi digital memudahkan perusahaan untuk tetap dapat bertahan di tengah persaingan usaha yang semakin ketat. Perubahan ini membuat perusahaan mampu untuk terus berevolusi seiring dengan berkembangnya lingkungan pemasaran. Hal inilah yang pada akhirnya akan membuat perusahaan tersebut mampu terus menjadi yang terdepan dengan terus memperbarui strateginya.
Jenis-Jenis Digital Transformation
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, digital transformation secara radikal mengubah cara perusahaan memberikan layanan kepada para pelanggannya, mengubah tampilan persaingan antarperusahaan, serta mengubah ekonomi pasar. Perubahan teknologi memang bukanlah hal yang baru, tetapi dalam beberapa tahun terakhir perubahan tersebut jelas terjadi lebih cepat.
Banyak perusahaan masih memandang transformasi digital secara sempit. Padahal lebih dari itu, transformasi digital merupakan suatu kesatuan dari empat jenis transformasi. Untuk transformasi yang sukses, keempatnya harus mampu berjalan secara beriringan. Berikut ini empat jenis digital transformation yang penting untuk diperhatikan.
1. Transformasi Proses
Fokus utama kegiatan perusahaan sejauh ini adalah proses bisnis. Data, analisis, dan berbagai macam teknologi lainnya menawarkan cara baru dalam proses bisnis dengan tujuan mengurangi biaya, meningkatkan efektivitas waktu, atau meningkatkan kualitas.
Beberapa contoh transformasi proses misalnya adalah mengubah cara pelanggan memesan makanan sehingga bisa dilakukan lebih cepat dan tanpa kesalahan, menyediakan layanan pembayaran dengan dompet digital, dan lain-lain. Inovasi seperti ini meningkatkan kenyamanan pelanggan saat menggunakan layanan yang disediakan oleh perusahaan.
Kita juga sudah sering menemukan berbagai perusahaan menerapkan otomatisasi proses robotik untuk merampingkan proses administrasi seperti akuntansi dan urusan legal atau hukum. Transformasi ini memberikan nilai sekaligus manfaat yang signifikan bagi perusahaan karena kemampuannya menghasilkan cara baru dalam mengumpulkan sekaligus mengolah data dan informasi.
2. Transformasi Model Bisnis
Jika transformasi proses fokus pada area bisnis yang terbatas, transformasi model bisnis fokus pada fondasi bagaimana nilai bisnis disampaikan oleh industri. Merombak model bisnis berarti memasukkan aspek teknologi dalam bisnis karena kemampuannya menghasilkan pemasukan dan meningkatkan pengalaman pelanggan, bukan sekadar menerapkan teknologi demi teknologi itu sendiri.
Transformasi model bisnis melihat adanya kemungkinan bisnis yang begitu banyak hingga tidak terbatas. Contohnya adalah ketika Netflix mengubah bisnisnya dari DVD kotak surat menjadi layanan streaming seperti yang kita ketahui sekarang ini.
3. Transformasi Domain
Transformasi domain terjadi ketika suatu bisnis berhasil memasuki area lainnya. Teknologi baru yang terus berkembang kini memberikan definisi baru pada produk dan layanan sehingga mengaburkan batasan industri dan menciptakan kompetitor nontradisional yang baru.
Salah satu contoh gamblang transformasi domain adalah apa yang dilakukan oleh Amazon. Perusahaan ini menambahkan platform streaming miliknya sendiri yang disebut Amazon Prime, serta meluncurkan salah satu layanan komputasi/infrastruktur cloud terbesar yang diberi nama Amazon Web Services. Kedua domain ini dulunya didominasi oleh perusahaan besar lain yang khusus mendalami bidang ini. Namun dukungan finansial Amazon berhasil menjadi jalan pintas bagi perusahaan tersebut untuk memasuki pasar yang baru.
4. Transformasi Budaya atau Organisasi
Digital transformation jangka panjang dan sepenuhnya membutuhkan pola pikir, proses, bakat serta kemampuan organisasi untuk dunia digital. Setiap orang menggunakan sistem yang berbeda. Untuk itu, setiap orang dalam organisasi harus memiliki pemahaman dan tujuan yang sama untuk melakukan transformasi digital.
Setiap orang harus mau menerima tantangan besar, meskipun tentu hal ini tidak akan mudah. Meski demikian, hal ini layak dilakukan karena hasilnya adalah perusahaan yang mampu memberikan produk maupun layanan yang lebih baik untuk para pelanggan.
Tantangan dalam Digital Transformation dan Cara Mengatasinya
Meski tampak menjanjikan, transformasi digital bukanlah tanpa tantangan. Proyek besar dan ambisius juga memiliki risiko tidak dapat mencapai hasil yang diharapkan. Berikut ini beberapa tantangan umum dan alasan mengapa beberapa perusahaan gagal melakukan digital transformation.
1. Kurang dorongan untuk melihat perubahan organisasional
Salah satu alasan program perubahan gagal mencapai target adalah karena penolakan pegawai dan kurangnya dukungan manajemen. Transformasi digital membutuhkan perubahan pada pekerjaan para karyawan, tujuan, strategi, bos hingga peran harian mereka dalam perusahaan. Perubahan ini bisa sangat menantang untuk dilakukan dan menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan umumnya menunda rencana mereka untuk melakukan transformasi digital.
2. Keinginan untuk mempertahankan tradisi warisan
Tentu tidak ada yang salah dengan keinginan untuk mempertahankan tradisi warisan. Namun jika tradisi tersebut berkaitan erat dengan proses operasional yang tidak berjalan secara efektif dan efisien, hal ini bisa menjadi penyebab kegagalan transformasi digital.
Banyak bisnis dibangun atas pandangan bahwa mereka bekerja ketika bisnis tersebut didirikan. Ketika muncul teknologi baru yang dianggap mengganggu, bisnis tersebut beradaptasi dengan teknologi tersebut tetapi dengan tetap mendasarkan bisnis mereka pada tradisi warisan mereka. Proses operasional harus dipikirkan kembali dan dibuat lebih efisien serta sejalan dengan teknologi inovasi yang baru dan permintaan pelanggan.
3. Keterbatasan keamanan dan peraturan
Industri dan bisnis di berbagai bidang umumnya memiliki kekhawatiran masalah keamanan dan privasi yang membuat mereka ragu untuk memulai suatu transformasi digital. Perusahaan khawatir dengan para peretas dan pihak luar yang mengakses data penting dan rahasia milik pelanggan mereka. Pasalnya hal ini akan merusak reputasi yang sudah dibangun dengan susah payah serta membuat mereka harus menanggung ganti rugi.
Kekhawatiran ini membuat perusahaan mengambil langkah yang lambat dalam melakukan transformasi digital. Ketakutan akan adanya sanksi karena kemungkinan pembobolan data membuat mereka tidak kunjung bergerak maju menyambut era digital.
4. Kurangnya sumber daya yang memiliki keterampilan dan bakat
Kinerja dan pengambilan keputusan yang didasarkan pada data memang efisien, tetapi merupakan hal yang menantang bagi mereka yang terbiasa membuat keputusan berdasarkan pertimbangan profesional pribadi saja. Teknologi yang semakin maju saat ini juga sering kali berarti kelangkaan tenaga kerja internal dengan keterampilan dan bakat teknologi yang sesuai. Akibatnya, perusahaan harus menyewa seorang ahli atau bekerja dengan pihak ketiga.
5. Hambatan budaya
Transformasi digital adalah tentang teknologi, strategi, dan budaya. Ketiganya harus terintegrasi jauh di dalam perusahaan dan para karyawan agar bisa mencapai kesuksesan. Sayangnya, budaya di perusahaan sering kali menjadi penghambat upaya transformasi ini.
Budaya perusahaan adalah kondisi dan bagaimana karyawan berperilaku. Sayangnya, perilaku bukanlah hal yang bisa diubah dalam semalam ketika perusahaan memiliki tujuan baru. Kebijakan, pernyataan, dan tindakan perusahaan harus berkomitmen pada transformasi digital jika ingin perubahan tersebut dapat berjalan.
Tren Digital Transformation 2021
Tahun 2021 mendatang, digital transformation akan menjadi semakin penting untuk dilakukan.
Berikut ini beberapa trend transformasi digital yang diprediksi akan terjadi tahun 2021 mendatang:
- Work from Home semakin lumrah dilakukan bahkan setelah pandemi berakhir,
- Data akan menjadi pemain terbesar di dunia digital,
- CDP atau Customer Data Platform semakin banyak digunakan,
- Investasi untuk Transformasi Digital semakin meningkat,
- Keamanan siber semakin ditingkatkan,
- Solusi tanpa kontak tatap muka semakin lumrah terjadi,
- Komputasi privasi dan rahasia akan mulai mendapatkan momentum,
- Bisnis beralih ke interaksi virtual,
- Keterampilan digital akan semakin dicari,
- Peningkatan kualitas jaringan komunikasi digital akan semakin dipercepat, bahkan teknologi 5G kemungkinan akan dapat segera dinikmati di berbagai belahan dunia,
- Perusahaan akan berinvestasi untuk membuat software perencanaan skenario,
- Peningkatan analisis prediktif dan preskriptif,
- Perusahaan akan melakukan investasi yang lebih besar ke cloud technologies,
- Bisnis kini mampu memisahkan lapisan presentasi front-end mereka dari fungsionalitas data back-end untuk menciptakan pengalaman berbelanja sesuai permintaan pelanggan.
- Terjadi percepatan demokratisasi AI dan data,
Masa Depan Digital Transformation
Beberapa tahun terakhir ini telah menjadi waktu yang penting dalam perencanaan dan pelaksanaan digital transformation. Terjadinya pandemi Covid-19 telah mempercepat kebutuhan ini di berbagai sektor industri.
Kini para eksekutif senior telah mulai memahami bahwa teknologi digital membawa perubahan dan gangguan dalam sektor industri mereka sehingga diperlukan keputusan yang tepat untuk melakukan transformasi pada bisnis mereka.
Prediksi tentang adanya transformasi digital memang sudah lama digaungkan sejak lama. Namun, pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar pada pasar dan masyarakat umum yang mendorong percepatan transformasi tersebut. Apa pun yang dulunya direncanakan sebelum pandemi menyerang kini harus dievaluasi kembali melalui lensa yang baru.
Para pelanggan telah berubah, begitu pula dengan kebiasaan, permintaan, dan lingkungan kerja mereka. Para pekerja yang kini bekerja dari rumah juga mulai menunjukkan kebiasaan baru sebagai pekerja remote yang kemudian mengubah berbagai aspek kehidupan mereka sehari-hari.
Perubahan inilah yang harus diperhatikan dengan saksama sebelum melangkah lebih jauh untuk melakukan digital transformation. Meski demikian, mengenali perubahan ini bukanlah hal mudah. Otomatisasi dan conversational AI terbukti ampuh dalam mengurangi biaya serta membebaskan pekerja dari pekerjaan berulang atau repetitif. Tanpa harus melakukan pekerjaan yang repetitif, pekerja bebas menjadi lebih kreatif dan fokus pada masalah yang lebih kompleks dan membutuhkan perhatian mereka.
Pandemi telah mempercepat adopsi digital oleh para pelanggan dan bisnis dalam dua bulan saja. Pelanggan kini beralih ke platform yang mampu menghadirkan berbagai layanan dan tersedia selama 24 jam setiap hari. Batasan untuk bergerak bebas akibat pandemi membuat masyarakat mengharapkan layanan dapat diberikan secara digital melalui mobile, situs atau saluran lainnya.
Para konsumen tahu bahwa data mereka dapat digunakan untuk memberikan pengalaman personal sehingga mereka akan mengharapkan respons yang dirancang khusus untuk mereka oleh para brand dan bisnis. Hal ini penting untuk dipahami bisnis demi memastikan pelanggan mendapatkan perjalanan dan pengalaman dengan kualitas yang terbaik. Meski dapat dimanfaatkan oleh bisnis, di saat yang sama reaksi atau interaksi negatif sekecil apapun dapat mempertahankan kesetiaan mereka terhadap brand atau bisnis tersebut.
Hal ini memberikan tekanan bagi para pelaku industri dan bisnis agar dapat berinovasi dengan baik. Inilah mengapa digital transformation harus menjadi prioritas utama di tahun 2021 mendatang.
Melangkah menuju transformasi digital memang akan menjadi tugas berat bagi para pelaku bisnis. Apalagi langkah ini juga harus melibatkan beradaptasi dengan infrastruktur IT secara keseluruhan dan alur kerja internal. Perusahaan mungkin juga akan perlu meminta saran dari IT consultant dari software house terpercaya untuk dapat menjalankan rencana tersebut dengan baik dan tanpa kesalahan.
Salah satu software house terpercaya dan terjamin mutu dan kualitasnya adalah SoftwareSeni. Jasa yang ditawarkan bermacam-macam mulai dari pembuatan website, mobile app, software, hinga pembuatan e-commerce. Kunjungi halaman ini untuk mengetahui proyek-proyek yang sudah dijalankan dan jika berminat, hubungi SoftwareSeni sekarang juga!