Penting bagi sebuah perusahaan untuk memiliki kontrol dan evaluasi dalam manajemen untuk memastikan rencana kerja organisasi bisa berjalan dengan baik sehingga tujuan akhir organisasi bisa tercapai.
Oleh karena itu maka KPI (Key Performance Indicator) diciptakan agar bisa melakukan fungsi kontrol dan evaluasi sistem manajemen kinerja yang baik.
Setelah mengenal pentingnya memiliki KPI pada sebuah perusahaan (Kapan Perusahaan Anda Membutuhkan KPI Internal Sistem?) mari kita telusuri lebih jauh apa saja yang mencakup jenis-jenis KPI untuk sebuah perusahaan.
Jenis-jenis Key Performance Indicator (KPI)
Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni, KPI Financial dan KPI Non-Financial.
Key Performance Indicator Finansial
KPI Finansial merupakan indikator kinerja utama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Berikut adalah contoh KPI Finansial:
- KPI Laba Kotor (Gross Profit), adalah KPI yang mengukur jumlah uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP).
- KPI Laba Bersih (Net Profit), adalah KPI yang mengukur jumlah uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan dan biaya-biaya bisnis lainnya seperti biaya bunga dan pajak.
- KPI Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin), adalah KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi Laba Kotor dengan Pendapatan.
- KPI Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), adalah KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi laba bersih berdasarkan pendapatannya.
- KPI Rasio Lancar (Current Ratio), adalah KPI yang mengukur kinerja keuangan necara likuiditas dengan membagikan aktiva lancar (current assets) dengan Kewajiban lancar (current liabilities).
Key Performance Indicator Non-Finansial
Selain KPI Finansial, ada juga yang dinamakan KPI Non-Finansial yang merupakan KPI yang tidak secara langsung mempengaruhi keuangan suatu perusahaan. Beberapa contoh KPI Non-Finansial adalah:
- Perputaran Tenaga Kerja (Manpower Turnover)
- Metriks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Metrics)
- Rasio Pelanggan Berulang terhadap Pelanggan Baru (Repeat Customer to New Customer Ratio)
- Pangsa Pasar (Market Share)
Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Membuat KPI
KPI atau Key Performance Indicator tidak akan berguna jika tidak diiringi dengan tindak lanjut atas KPI yang telah dibuat. Dalam prosesnya, suatu perusahaan memang mampu membuat KPI yang sudah disesuaikan dengan perusahaan tersebut. Akan tetapi, secara umum KPI harus dibuat dengan berdasarkan beberapa poin yang sering diterapkan dalam berbagai industri, poin tersebut adalah SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-bond).
Poin-poin tersebut sangat penting untuk menentukan suatu tujuan tertentu yang akan dijelaskan lebih dalam sebagai berikut:
- Specific. Perusahaan harus menentukan tujuan perusahaannya secara spesifik dan mudah dimengerti oleh anggota lain.
- Measurable. Perusahaan harus bisa mengukur pencapaian tujuan tersebut.
- Attainable. Perusahaan harus memastikan tujuannya bisa dicapai dengan baik secara masuk akal.
- Relevant. Perusahaan harus memastikan tujuan tersebut sesuai atau relevan dengan perusahaan.
- Time-bond. Perusahaan juga harus menentukan jangka waktu dalam mencapai tujuan tersebut.
Implementasi Key Performance Indicator (KPI)
Dalam implementaisnya, terdapat suatu metode penting untuk bisa menerapkan KPI secara tepat agar bisa mencapai tujuan perusahaan. Metode tersebut akan menggabungkan kriteria SMART yang sudah dijelaskan diatas. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Specific: tujuan atau hasil harus dibuat secara jelas dan spesifik, sehingga tujuannya tidak menyebar ke lain hal yang tidak sesuai dengan harapan. Saat mampu mencapai tujuan atau hasil secara spesifik, maka akan lebih mudah dalam mengetahui kapan harus mencapai tujuan tersebut.
- Measurable: tujuan tersebut harus bisa diukur secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa dikondisikan pada performa standar atau harapan dari suatu perusahaan..
- Attainable: tujuan harus bisa dicapai diracik sebagai salah satu tantangan, sehingga akan lebih menginspirasi perusahaan dalam mencapai tujuannya.
- Relevant: selain harus bisa tercapai, tujuan perusahaan juga harus realistis dan berorientasi pada hasil.
- Time-bond: setiap tujuan atau hasil harus memiliki batasan waktu untuk kapan mencapai tujuan atau hasil tersebut. Adanya fakta bahwa tujuan tersebut adalah suatu hal yang memerlukan batasan waktu akan melahirkan kemudahan dalam menilai suatu peningkatan atas tujuan atau hasil selanjutnya.
Kesimpulan
Setelah beberapa penjelesan diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa pada umumnya terdapat dua jenis KPI (Key Performance Indicator) yaitu KPI Finansial dan KPI Non-Finansial. Selain digunakan untuk menentukan tingkat perkembangan perusahaan dalam sasaran kegiatan perusahaan, KPI juga sering digunakan sebagai alat perbandingan keuangan dan performa perusahaan terhadap bisnis lain atau kompetitor bisnis.