Laravel adalah salah satu framework yang wajib dipertimbangkan jika Anda sedang berencana untuk melaksanakan proyek website development buat bisnis Anda. Namun, sebelum lompat jauh ke poin pembahasan Laravel, mari simak dahulu alasan di balik mengapa memulai pengembangan sebuah web app.
Selagi dunia teknologi terus mengalami perkembangan, perangkat digital sudah tentu tidak dapat dinafikan dari kehidupan sehari-hari, mulai dari penggunaan website, media sosial, hingga aplikasi seluler.
Digital 2020 (kumpulan data penggunaan internet dunia yang dipublikasikan oleh We are Social berkolaborasi dengan Hootsuite) melaporkan bahwa pengguna internet di tahun 2020 mencapai angka 4,54 miliar pengguna dari 7,75 miliar total populasi penduduk dunia. Dibandingkan tahun 2019, jumlah pengguna tersebut dilaporkan mengalami peningkatan sebesar 7%.
Tidak hanya itu, data lain juga menyatakan bahwa rata-rata penduduk Indonesia tercatat menghabiskan tujuh jam lima puluh sembilan menit per hari untuk berselancar via internet browser.
Nah, setelah mengetahui data di atas, Anda mungkin berangsur paham alasan di balik pentingnya website application untuk perkembangan sebuah bisnis. Akan tetapi, Anda akan menemukan faktor pendukung lain selain banyaknya jumlah pengguna serta durasi pemakaian bila membaca artikel bertajuk “Web App atau Mobile App”. Apa saja?
Faktor-faktor tersebut adalah kemudahan akses (bisa melalui desktop ataupun mobile), SEO Friendly (memaksimalkan pencarian serta kunjungan konsumen), operasi web lebih responsif, keamanan data terbaik, dan lainnya. Itulah mengapa web app layak diprioritaskan dalam strategi bisnis Anda.
Jadi, siap mengembangkan laman bisnis Anda sendiri? Anda bisa saja membayar layanan tim software house untuk mengembangkan aplikasi. Namun begitu, Anda setidaknya harus tetap memahami dasar-dasar pengembangan aplikasi website, mulai dari bahasa pemrograman hingga framework. Hal ini agar Anda bisa menyesuaikan proyek web app dengan kebutuhan bisnis nantinya.
Kali ini, sesuai dengan janji di paragraf awal, pembahasan akan terpusat pada bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dengan framework-nya Laravel. Kemudian, pada akhirnya, Anda diharapkan bisa memutuskan apakah Laravel adalah pilihan tepat buat proyek Anda. Mari simak poin per poinnya secara saksama!
Mengenal Framework Laravel
Tak peduli apa pun jenis bisnis Anda, start-up maupun UKM. Jika sedang mempertimbangkan sebuah framework PHP yang banyak digunakan oleh pengembang profesional dan bekerja baik untuk beragam proyek, masukkan Laravel dalam daftar.
Ya, Laravel merupakan salah satu pilihan framework paling populer untuk pengembangan website di Indonesia versi builtwith.
Definisi Framework
Kata “framework” akan muncul sampai akhir tulisan. Oleh karena itu, supaya tidak membingungkan, ada baiknya pembahasan dimulai dari sini.
Bila diterjemahkan sembarang ke dalam Bahasa Indonesia, framework memiliki arti sebagai kerangka kerja. Namun, dalam kaitannya dengan web atau mobile app development, framework lebih dimaknai sebagai sebuah perangkat lunak atau platform yang digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, baik web maupun mobile.
Framework sendiri biasanya dikembangkan berdasarkan bahasa pemrograman tertentu. Contohnya adalah PHP mempunyai Laravel, Yii, CodeIgniter, Symfony, Zend, CakePHP, dan Fuel PHP. Selain itu, CSS memiliki Bootstrap, Gumby, Foundation, Less, JQuery UI, Unsemantic, dan Blue Print CSS. Anda hanya harus pintar-pintar memilih dan memutuskan akan menggunakan framework apa.
Lalu, apa manfaatnya? Ada banyak loh, antara lain:
- Membantu developer dalam mengembangkan aplikasi lebih mudah.
- Membuat proses pengembangan aplikasi lebih cepat, terstruktur, dan tersusun.
- Memiliki tingkat keamanan lebih tinggi.
- Meminimalkan repetitive work, misalnya pengulangan kode.
- Memperjelas strategi perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan aplikasi.
- Mendokumentasikan aplikasi yang sudah dibuat dengan baik.
- Membuat proses pengujian aplikasi dan debug lebih mudah sekaligus menyenangkan.
Sudah paham ya, apa itu framework? Nah, mari fokus hanya pada framework PHP populer saja, yakni Laravel.
Sejarah Laravel
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Laravel adalah sebuah framework PHP berkonsep MVC (Model View Controller). Agar penjelasannya lebih mendalam, kedua istilah ini, PHP dan MVC, akan dibahas khusus pada bahasan selanjutnya.
Berdasarkan polanya, Laravel dikategorikan ke dalam framework sumber terbuka (open source), yang artinya kode sumber (source-code) tersedia untuk umum. Sebagai tempat berbagi kode, Laravel memanfaatkan GitHub dan di bawah lisensi MIT. Ingin lihat contoh open source lebih jelas lagi? Cek tulisan dari kominfo.go.id ini!
Tak hanya poin di atas, fokusnya pada end-user pun mencuri perhatian banyak pelaku software development. Mengapa? Dengan berfokus pada end-user, Laravel memastikan website yang dihasilkan memuat beberapa indikator penting secara optimal, yaitu kejelasan, kesederhanaan, fungsionalitas, dan kerapian.
Menengok kembali sejarahnya, pengembangan Laravel dimulai pada tahun 2011 oleh seorang programmer berkebangsaan Amerika Serikat, bernama Taylor Otwell. Sejak saat itu sampai sekarang, Laravel terus berkembang hingga 8 September 2020 lalu Laravel versi 8 telah dirilis (sumber: laravel.com). Melihat pesatnya perkembangan ini, sudah sewajarnya jika Laravel menjadi salah satu framework populer Indonesia.
Laravel dan Fiturnya
Bermanfaat tidaknya sebuah perangkat lunak tentu tidak terlepas dari segala fitur yang melekat. Bagaimana dengan Laravel? Tahukah Anda, apa saja fitur andalan dan pelengkapnya?
Simak penjelasannya berikut ini!
Tools Andalan
Laravel memiliki dua tools andalan, yakni Artisan dan Composer. Mengapa disebut andalan? Karena tools ini hanya dimiliki oleh Laravel dan Symfony. Tak hanya itu, masing-masing tools juga memiliki kegunaan penting dalam proses pengembangan web app.
Artisan dapat diartikan sebagai sebuah fitur command-line interface yang dilekatkan pada Laravel. Fungsinya? Tools ini memuat sejumlah perintah penting nan berguna untuk Anda manfaatkan saat proses pengembangan website.
Kumpulan perintah pada Artisan ini pulalah (jika digabungkan dengan Symfony Framework) yang membuat Laravel mampu menambahkan fitur add-on, maknanya Anda bisa dengan mudah menambahkan fitur-fitur terbaru lainnya ke Laravel.
Composer hadir untuk semua programmer masa kini. Tools ini dikenal juga dengan nama dependency management. Dengan alat ini, Anda tidak perlu lagi repot-repot mengunduh sekaligus menciptakan PHP library secara manual satu per satu. Pun begitu dengan pemeliharaan library-nya, misal update file. Anda bisa melakukannya secara otomatis hanya dengan bantuan composer ini. Praktis dan simpel, bukan?
Fitur-Fitur Penting Lainnya
Berikut ini adalah fitur penting lain yang wajib Anda ketahui dan pelajari, antara lain:
- Routing. Anda akan menemui setidaknya tiga kategori routing system di Laravel, yaitu basic routing, route parameters, dan named routes. Sistem ini mempermudah pengembangan sekaligus meningkatkan performa aplikasi dengan cara merutekan semua request ke controller.
- Modularity. Berkaitan dengan composer, modularity adalah kumpulan module dan library yang berfungsi menyempurnakan dan meningkatkan kinerja sekaligus performa website yang dibangun. Tak hanya itu kemudahan dalam meng-update juga tergantung pada fitur ini.
- Blade Template Engine. Fitur ini adalah jawaban akan konsistensi desain pada Laravel.
- Authentication. Otentikasi pada Laravel berjalan secara otomatis. Beberapa opsi otentikasi juga telah tersimpan dengan baik dalam sistem. Anda hanya butuh mengubahnya jika diperlukan. Laravel juga mempermudah proses pengembangan otentikasi pengguna dengan menyertakan beberapa fitur, seperti register, forgot password, dan send password reminders.
- Testability. Pengujian website haruslah melalui tahapan pengecekan yang cukup lengkap. Laravel menyediakan proses tersebut dalam fitur ini. Framework ini memungkinkan proses pengecekan menggunakan PHPUnit dan file phpunit.xml. Sehingga, pengujian website menjadi lebih ekspresif juga nyaman.
- Query Builder and ORM. Fitur ini hadir untuk membantu pengembang dalam mengoperasikan website berdasarkan database system yang telah dibangun.
- Configuration Management Features. Laravel memiliki pendekatan terbaik dalam menangani konfigurasi secara efisien sekaligus konsisten. Caranya adalah seluruh file konfigurasi terdokumentasi dalam direktori config.
- Schema Builder. Menjaga database dan skema dalam kode PHP adalah fungsi dari fitur ini. Tak hanya itu, schema builder juga menyimpan riwayat perubahan yang terjadi karena database migration.
- Redis. Tugas dari fitur ini adalah untuk menghubungkan sesi yang ada dengan general-purpose cache. Saat berinteraksi, Redis terkoneksi dengan sesi yang ada secara langsung.
- E-mail Class. Aplikasi yang dibangun melalui Laravel memungkinkan user untuk mengirimkan surel dari layanan cloud ataupun lokal dengan cepat. Surel pun dapat dilengkapi dengan konten dan lampiran yang melimpah.
- Event and Command Bus. Fitur ini adalah sebuah metode pengumpulan data yang dibutuhkan aplikasi agar bisa berjalan sesuai perintah sederhana.
Dengan begitu banyaknya fitur menarik dan bermanfaat, framework Laravel adalah pilihan cocok untuk menuntaskan proyek pengembangan sistem beragam skala, mulai dari sistem kecil hingga besar.
Add-On Package Pelengkap Laravel Framework
Add-on package (paket tambahan) adalah sebuah cara dalam upaya meningkatkan fungsionalitas framework Laravel. Selain itu, dengan pemanfaatan package, seorang pengembang juga dapat lebih bebas berkreasi dalam proses men-develop aplikasi.
Berikut lima package yang sering direkomendasikan oleh IT Consultant karena manfaatnya yang luar biasa.
Roles dan permission memiliki peranan penting untuk setiap aplikasi yang sedang dikembangkan. Sebab, komponen ini mengatur hal-hak user dalam penggunaan aplikasi. Beberapa fitur menarik dari package ini adalah direct permissions, middleware, artisan commands, dan multiple guards.
Paket satu ini adalah sebuah paket khusus PHP yang dibuat compatible untuk Laravel versi 5, 6, 7, dan 8. Tugasnya adalah menangani proses verifikasi user serta validasi email, membuat sekaligus menyimpan kode verifikasi untuk user terdaftar, mengirimkan email dengan kode tautan verifikasi di dalamnya, menandai user terverifikasi, dan sebagainya.
Dari namanya saja, Anda bisa menerka kalau paket ini akan berhubungan dengan migrasi data. Benar, Anda bisa memanfaatkan paket migration generator dalam proses migrasi database yang sudah ada, termasuk juga indexes dan foreign keys di dalamnya.
Fungsi add-on package ini adalah untuk menggabungkan PHP Debug Bar—sebuah toolbar yang sangat dibutuhkan seorang developer dalam proses debugging—dengan Laravel.
Sebagai upaya perlindungan website dari usaha spammer, Anda akan membutuhkan add-on package satu ini. cara kerja No Captcha adalah dengan menerapkan Google reCaptcha Validation pada website.
Itulah tadi lima add-on package yang bisa Anda manfaatkan guna mempermudah pekerjaan selama proses pengembangan aplikasi. Tulisan ini sejatinya tidak dapat Meng-cover semua add-on package Laravel yang ada. Oleh sebab itu, sering-seringlah memantau dan berkunjung ke GitHub karena di sanalah tempat para pengembang berbagi add-on package Laravel secara gratis.
Mengapa Harus Framework Laravel? Manfaat dan Keunggulannya
Setelah mengetahui framework Laravel secara detail, mulai dari definisi hingga add-on package-nya, sampailah Anda pada pembahasan mengenai manfaat dan keunggulan Laravel berikut ini.
Namun, sebelum membahasnya lebih lanjut, Anda perlu memahami terlebih dahulu mengapa tulisan kali ini memisahkan poin manfaat dengan keunggulan. Pada poin “manfaat”, penjelasan akan lebih mengarah kepada kegunaan dan pengaruh framework Laravel pada website application sebagai alat pengembangan bisnis Anda. Sedangkan, subheading “keunggulan” akan lebih banyak membahas poin lebih Laravel dibandingkan framework PHP lainnya.
Sampai di sini, paham? Mari lanjutkan!
Manfaat Framework Laravel
Anda sebagai CEO perusahaan akan merasakan banyak manfaat positif ketika memutuskan untuk membangun business website menggunakan framework Laravel, antara lain:
- Dalam upaya pengembangan website, Laravel memberikan kesempatan pada developer untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Kondisi ini memungkinkan aplikasi web Anda dapat diakses oleh pengguna lebih cepat juga. Dengan begitu, strategi bisnis (dengan menggunakan web sebagai media) yang sudah disusun dapat langsung dijalankan.
- Aplikasi hasil pengembangan framework Laravel dapat diakses melalui semua browser pada perangkat apa pun, misal PC, laptop, tablet, dan ponsel. Kemudahan akses inilah yang kemudian dapat meningkatkan kunjungan pengguna ke website perusahaan Anda. Makin banyak kunjungan ke website perusahaan, makin mudah pula proses pemasaran produk Anda.
- Laravel adalah framework dengan sistem keamanan tepercaya. Framework ini dapat menangani berbagai masalah, mulai dari SQL injection, pengamanan csrf, otentikasi, sanitasi data, hingga validasi data dengan baik. Penggunaan password dengan metode hashed dan salted merupakan salah satu cara Laravel memberikan jaminan keamanan pada penggunanya. Jadi, Anda tidak perlu mengkhawatirkan data penting perusahaan dicuri oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
Keunggulan Framework Laravel
Sebagai pembanding Laravel dengan framework PHP lainnya, beberapa poin berikut mungkin bisa menjelaskan mengapa Laravel lebih unggul.
- Framework PHP dengan dukungan komunitas terbesar dan paling aktif.
Saat mempertimbangkan sebuah framework buat proyek pengembangan aplikasi, keaktifan serta besarnya sebuah komunitas wajib masuk dalam daftar. Mengapa? Karena melalui komunitas Anda bisa belajar dan berdiskusi bila menemui kendala selama proses perkembangan.
- Adanya tools Artisan.
Masih ingat tools andalan Laravel? Salah satunya adalah Artisan. Sesuai dengan jargon dalam website resminya “The PHP Framework for Web Artisans”, Laravel ingin memastikan proses pengembangan website berjalan elegan, ekspresif, serta menyenangkan dengan tools ini. Tak banyak framework PHP yang memiliki tools ini.
- Tersedia banyak Library Object Oriented.
Banyaknya library object oriented yang tersedia merupakan kelebihan tersendiri bagi framework Laravel. Salah satu contohnya adalah authentication library yang berfungsi sebagai penyedia fitur otentikasi canggih.
- Template layout lebih ringan.
Laravel menawarkan template layout yang ringan namun tetap powerful kepada pengembang. Selain itu, template ini juga bisa ditambahkan berbagai kebutuhan, seperti gambar, teks, dan lainnya.
- Adanya Unit Testing.
Keunggulan Laravel selanjutnya adalah menggunakan konsep unit testing untuk memastikan perubahan atau pembaruan yang dilakukan oleh pengembang tidak merusak fungsi aplikasi, malah sebaliknya menjadikan aplikasi lebih responsif.
Cara Kerja Framework Laravel
Seperti yang pernah disebutkan sebelumnya, framework Laravel menggunakan sebuah pola desain dengan konsep MVC (Model View Controller).
Sederhananya, “Model” mewakili data yang dioperasikan oleh aplikasi. Selanjutnya, “View” diartikan sebagai tampilan web. Sedangkan, “Controller” adalah penghubung antara model dengan view.
Contoh, saat user melakukan request untuk melihat tayangan artikel di halaman web, controller akan membangun sebuah view dengan memanipulasi database. Sehingga, perintah dari pengguna tersebut bisa ditampilkan.
Tips Pengguna: Dua Dasar Penting buat Dipahami
Sudah tidak sabar mencoba Laravel? Tunggu, ada dua hal dasar yang wajib Anda pahami terlebih dahulu, yakni MVC dan PHP. Kedua hal penting ini sebelumnya sudah pernah disinggung pada penjelasan sejarah Laravel. Dengan memahami MVC dan PHP, Anda diharapkan bisa menjalankan framework Laravel dengan baik tanpa hambatan berarti.
MVC
Sudah tahu ya kalau MVC adalah singkatan dari Model View Controller? MVC sejatinya merupakan konsep pendekatan pengembangan website populer saat ini. Metode ini memisahkan data (model), tampilan (view), dan pengaturan logika (controller) saat prosesnya.
Mari lihat definisi ketiganya dengan lebih jelas!
- Model, Anda juga bisa menyebutnya Eloquent dalam Laravel. Jika ingin memahami model, pelajari tentang struktur data, mulai dari input, pembaruan, hingga penghapusan data.
- View, tugasnya adalah mengatur tampilan sistem antarmuka website.
- Controller, fungsinya menjembatani perintah yang ditetapkan melalui model agar bisa ditampilkan oleh view.
PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) lahir dari seorang pria dari Denmark, bernama Rasmus Lerdorf. Bahasa pemrograman PHP mulai dikembangkan sejak tahun 1995. Nah, framework Laravel sendiri dikembangkan untuk mendukung bahasa pemrograman ini.
Oleh sebab itu, memahami PHP secara detail adalah hal wajib pertama dan utama untuk Anda lakukan sebelum lompat ke pemakaian Laravel. Pasalnya, semua bahan di dalam Laravel pasti berkaitan erat dengan PHP ini.
Ada banyak website penyedia tutorial gratis dan berbayar yang bisa Anda manfaatkan untuk belajar PHP. Beberapa contohnya adalah tizag, learn-php, udemy, codecourse, dan masih banyak lagi.
Framework Laravel Adalah yang Terbaik
Setelah membaca pembahasan di atas, setujukah Anda bila framework Laravel disebut sebagai perangkat lunak terbaik dan populer untuk pengembangan aplikasi?
Yakinlah, setidaknya, 98% persen orang pasti akan menjawab setuju.
Alasannya bisa jadi beragam, tetapi poin-poin terpentingnya adalah sebagai berikut:
Pertama, berkaitan dengan bahasa pemrograman yang digunakan, yakni PHP. Hampir semua website yang beredar saat ini dibangun dengan menggunakan PHP. Maka, sudah sewajarnya kalau framework-nya (Laravel) juga sudah turut andil dalam banyak proyek pengembangan.
Kedua, ketersediaan referensi untuk mulai mempelajari Laravel sangat banyak beredar, mulai dari pembahasan dalam komunitas open source hingga laman berbayar. Jika punya kemauan untuk mempelajarinya, Anda tinggal mencari materinya melalui mesin pencari internet.
Ketiga, Laravel memiliki banyak tools dan fitur bermanfaat. Seorang developer pastilah mencari sesuatu yang dapat mempermudah pekerjaannya. Laravel menyediakan semua fasilitas pendukung app development, seperti artisan, composer, email class, routing, modularity, dan lainnya. Sehingga, tak salah lagi bila Laravel disebut yang terbaik.
Keempat, add-on package mampu meningkatkan ketertarikan banyak pengembang dalam menggunakan Laravel. Peningkatan ketertarikan ini adalah bukti nyata kalau Laravel memang cukup populer. Ya, siapa yang bisa menolak kemudahan dari no captcha, migration generator, dan sebagainya?
Kelima, penggunaan struktur MVC makin membuat Laravel menjadi favorit semua pengembang. Struktur ini jelas menjadi fitur modern yang ditawarkan Laravel untuk memudahkan developer.
Keenam, Laravel adalah framework yang terus mengalami perkembangan. Dari tahun pertama rilis hingga sekarang, Laravel sudah memiliki delapan versi. Pembaruan terakhir framework ini terjadi pada September 2020. Perkembangan ini membuktikan bahwa Laravel tidak ditinggalkan oleh penggunanya. Nah, bila merasa sudah jauh tertinggal dengan banyaknya versi Laravel ini, Anda bisa loh berkonsultasi dengan SoftwareSeni. Tim SoftwareSeni pasti siap menjawab apa pun kebutuhan Anda.