Laravel adalah salah satu framework PHP paling populer dan serbaguna di dunia, dikembangkan oleh Taylor Otwell sejak tahun 2011. Dengan filosofi desain yang fokus pada kemudahan penggunaan , keamanan , dan arsitektur yang bersih , Laravel telah menjadi pilihan utama bagi pengembang untuk membangun aplikasi web skala kecil hingga enterprise.
Berikut ulasan tentang fitur, keunggulan, dan sejarah Laravel yang menjadikannya salah satu framework terdepan di industri.
Apa itu Laravel Framework?
Laravel adalah framework PHP open-source yang dirancang untuk mempermudah dan mempercepat proses pengembangan aplikasi web. Framework ini menggunakan pola arsitektur Model-View-Controller (MVC) yang membantu memisahkan logika aplikasi dari tampilan dan pengelolaan data, sehingga kode menjadi lebih terstruktur dan mudah dipelihara.
Sejak diperkenalkan pada tahun 2011 oleh Taylor Otwell, Laravel telah berkembang pesat dan menjadi salah satu framework PHP paling populer di kalangan pengembang. Fokusnya pada sintaks yang elegan dan sederhana memungkinkan pengembang untuk menulis kode yang bersih dan mudah dipahami, mengurangi kemungkinan terjadinya "kode spageti"
Sejarah Laravel
Laravel adalah framework PHP open-source yang dirancang untuk mempermudah proses pengembangan aplikasi web dengan mengikuti pola arsitektur Model-View-Controller (MVC). Dibuat oleh Taylor Otwell, Laravel pertama kali dirilis pada Juni 2011.
Sejak rilis awalnya, Laravel telah mengalami berbagai perkembangan signifikan. Berikut adalah beberapa tonggak penting dalam sejarah Laravel:
- Laravel 1.0 (Juni 2011): Versi awal yang menyediakan fitur dasar seperti autentikasi, lokalisasi, sesi pengguna, dan mekanisme routing. Namun, belum sepenuhnya menerapkan pola MVC.
- Laravel 2 (September 2011): Memperkenalkan implementasi penuh pola MVC, dukungan untuk dependency injection, dan sistem templating bernama Blade.
- Laravel 3 (Februari 2012): Menambahkan fitur seperti command-line tool Artisan, dukungan untuk berbagai basis data, migrasi skema sebagai bentuk kontrol versi untuk skema basis data, pemrosesan event, dan integrasi paket perangkat lunak sebagai Bundles.
- Laravel 4 (Mei 2013): Dijuluki "Illuminate", versi ini merupakan penulisan ulang total yang didistribusikan melalui Composer, meningkatkan skalabilitas dan modularitas.
- Laravel 5 (Februari 2015): Memperkenalkan scheduler untuk penjadwalan tugas, lapisan abstraksi untuk akses sistem file (lokal dan cloud), perbaikan dalam pengelolaan paket sumber daya, dan integrasi metode autentikasi eksternal.
- Laravel 6 (September 2019): Mengadopsi skema versi SemVer, memperkenalkan tampilan kesalahan baru, dan berbagai perbaikan kecil lainnya. Versi 6.0 juga merupakan rilis dengan dukungan jangka panjang (LTS).
- Laravel 7 (Maret 2020): Menambahkan fitur seperti Laravel Sanctum, Custom Eloquent Casts, Blade Component Tags, operasi string yang lebih lancar, dan perbaikan dalam Route Model Binding.
- Laravel 8 (September 2020): Memperkenalkan Laravel Jetstream, pembuatan direktori Models/ secara default, serta berbagai perbaikan dan perubahan lainnya, seperti pada mode pemeliharaan.
- Laravel 9 (Februari 2022): Membutuhkan PHP 8 sebagai prasyarat, desain baru untuk routes:list, pemeriksaan cakupan pengujian, migrasi anonim, antarmuka Query Builder baru, fungsi string PHP-8, perbaikan Eloquent Accessors/Mutators, grup rute kontroler, dukungan untuk Enums, indeks teks lengkap, dan klausa Where.
- Laravel 10 (Februari 2023): Memperkenalkan layanan proses baru yang memungkinkan pengujian dan eksekusi proses CLI, serta berbagai perubahan kecil lainnya, seperti fungsi baru untuk menghasilkan kata sandi dan perintah baru untuk menemukan pengujian yang lambat dalam aplikasi.
- Laravel 11 (Maret 2024): Perubahan terbesar adalah struktur folder yang lebih ramping, dengan instalasi baru Laravel hanya terdiri dari 69 file. SQLite digunakan sebagai default untuk pertama kalinya.
- Laravel 12 (Februari 2025): Rilis ini memperkenalkan starter kit baru untuk Vue, React, dan Livewire, yang didasarkan pada komponen dari pustaka shadcn/ui. Selain itu, terdapat pembaruan ke Tailwind CSS 4.0 dan Vite 6.0.
Perkembangan ini menunjukkan komitmen Laravel dalam menyediakan alat yang modern dan efisien bagi para pengembang web, memastikan bahwa framework ini tetap relevan dan inovatif seiring berjalannya waktu.
Fitur Utama laravel
Laravel adalah framework PHP open-source yang dirancang untuk mempermudah dan mempercepat proses pengembangan aplikasi web. Framework ini menawarkan berbagai fitur unggulan yang membuatnya populer di kalangan pengembang.
Berikut adalah beberapa fitur utama Laravel:
Routing yang Fleksibel
Laravel memiliki sistem routing yang kuat, memungkinkan pengembang mendefinisikan rute URL dengan mudah untuk mengarahkan permintaan HTTP ke kontroler yang sesuai.
Eloquent ORM
Eloquent adalah sistem Object-Relational Mapping (ORM) terintegrasi yang memudahkan interaksi dengan basis data menggunakan objek dan model, sehingga operasi CRUD dapat dilakukan tanpa menulis kueri SQL manual.
Blade Templating Engine
Laravel menggunakan Blade sebagai mesin templatingnya, memungkinkan pembuatan tampilan HTML yang dinamis dengan sintaks yang mudah dipahami, serta mendukung penggunaan kondisi, perulangan, dan komponen lainnya.
Middleware
Middleware berfungsi sebagai lapisan perantara antara permintaan masuk dan tindakan yang dijalankan, memungkinkan eksekusi kode sebelum atau sesudah tindakan tertentu, seperti otentikasi atau validasi.
Autentikasi dan Otorisasi
Laravel menyediakan sistem autentikasi bawaan yang memudahkan pengaturan login pengguna, serta mendukung otorisasi untuk mengendalikan akses ke berbagai bagian aplikasi.
Artisan CLI
Artisan adalah alat baris perintah yang disertakan dengan Laravel, memungkinkan pengembang melakukan berbagai tugas seperti membuat model, kontroler, migrasi basis data, dan menjalankan pengujian.
Dependency Management dengan Composer
Laravel memanfaatkan Composer untuk manajemen dependensi, memungkinkan pengelolaan paket dan library yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi.
Modularitas
Laravel mendukung pengembangan modular dengan menyediakan berbagai modul dan library yang dapat digunakan sesuai kebutuhan, sehingga mempermudah pengelolaan dan pengembangan fitur baru.
Caching
Fitur caching di Laravel membantu meningkatkan performa aplikasi dengan menyimpan data sementara yang sering diakses, sehingga mengurangi beban pada basis data.
Pengujian dan Debugging
Laravel dilengkapi dengan fitur pengujian dan debugging yang memudahkan pengembang dalam memastikan kualitas dan stabilitas aplikasi sebelum dirilis.
Keunggulan Laravel Dibanding Framework Lain
Berikut adalah tabel yang membandingkan keunggulan Laravel dengan beberapa framework PHP lainnya, seperti Symfony dan CodeIgniter:
Tabel di atas menunjukkan bahwa Laravel menawarkan berbagai keunggulan, seperti arsitektur MVC yang kuat, fitur keamanan bawaan, sistem routing fleksibel, Eloquent ORM, dan Blade Templating Engine. Keunggulan-keunggulan ini membuat Laravel menjadi pilihan yang populer di kalangan pengembang untuk membangun aplikasi web yang efisien dan scalable.
Arsitektur MVC pada Laravel
Laravel menerapkan arsitektur Model-View-Controller (MVC), sebuah pola desain yang memisahkan aplikasi menjadi tiga komponen utama:
- Model: Mengelola logika bisnis dan interaksi dengan basis data. Di Laravel, ini diwakili oleh Eloquent ORM yang memudahkan pengelolaan data.
- View: Bertanggung jawab atas tampilan antarmuka pengguna. Laravel menggunakan Blade sebagai mesin templating untuk membuat tampilan yang dinamis dan efisien.
- Controller: Menangani logika aplikasi dan berperan sebagai penghubung antara Model dan View. Controller menerima input dari pengguna, memprosesnya melalui Model, dan mengembalikan output yang sesuai ke View.
Dengan memisahkan ketiga komponen ini, Laravel membantu pengembang dalam menjaga kode yang terstruktur, memudahkan pemeliharaan, dan memungkinkan pengembangan aplikasi yang lebih scalable.
Fleksibilitas Arsitektur di Laravel
Fleksibilitas arsitektur di Laravel didukung oleh desain yang modular dan terstruktur, sehingga memudahkan pengembang untuk menyesuaikan dan mengembangkan aplikasi sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa poin kunci yang menjelaskan fleksibilitas tersebut:
- Pemisahan yang Jelas dengan MVC:
Laravel menggunakan pola Model-View-Controller (MVC) untuk memisahkan logika bisnis (Model), tampilan antarmuka (View), dan pengaturan alur aplikasi (Controller). Pemisahan ini membuat pengembangan dan pemeliharaan kode menjadi lebih mudah dan terstruktur. - Service Container dan Dependency Injection:
Laravel memiliki Service Container yang kuat untuk mengelola dependency injection. Hal ini memungkinkan pengembang untuk mengikat berbagai komponen dan mengatur dependensi secara efisien, sehingga memudahkan penggantian atau pembaruan komponen tanpa mengganggu keseluruhan aplikasi. - Service Providers:
Framework ini menggunakan Service Providers untuk menginisialisasi dan mengkonfigurasi berbagai layanan yang diperlukan aplikasi. Dengan pendekatan ini, pengembang dapat dengan mudah menambah, mengubah, atau menghapus fitur sesuai kebutuhan proyek. - Facades untuk Akses Mudah:
Laravel menyediakan Facades sebagai "jembatan" untuk mengakses komponen-komponen framework dengan cara yang sederhana dan intuitif, tanpa harus berurusan langsung dengan kompleksitas kode internal. - Kemampuan Integrasi dan Ekstensibilitas:
Struktur modular Laravel memungkinkan integrasi dengan berbagai library dan paket eksternal. Hal ini memberikan fleksibilitas tinggi bagi pengembang untuk menambahkan fungsionalitas baru atau menyesuaikan alur kerja aplikasi sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek.
Dengan semua fitur tersebut, Laravel menawarkan fleksibilitas yang luar biasa bagi pengembang, memungkinkan mereka untuk membangun aplikasi web yang scalable, mudah dipelihara, dan dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan.
Mengapa Laravel adalah Pilihan Terbaik?
Dari sekian banyak pilihan PHP framework yang bisa Anda pilih, Laravel patut dipertimbangkan sebagai kandidat kuat. Perangkat berbasis open source yang dibuat dan dikembangkan oleh Taylor Otwell sejak tahun 2011 ini mengikuti konsep MVC yang telah dijelaskan di atas sehingga sangat ideal dipakai untuk mempercepat pengembangan aplikasi mobile.

Versi yang terbaru adalah versi kedelapan. Versi ini bahkan masih tergolong sangat fresh karena baru diluncurkan pada tanggal 8 September 2020. Versi teranyarnya dilengkapi berbagai fitur baru, seperti Tailwind CSS dan Jetstream, serta mendapat peningkatan di hampir semua aspek.
Untuk memperjelas keunggulan PHP framework yang satu ini, inilah 12 alasan memilih framework ini untuk pengembangan aplikasi:
1. Dukungan MVC dan Pendekatan Berbasis Objek
Seperti yang sudah tertulis di atas, pola arsitektur yang digunakan adalah MVC. Ini berarti, framework yang digunakan secara otomatis sudah memisahkan elemen antarmuka dengan elemen fungsi atau logika aplikasi yang dikembangkan. Dengan demikian, Anda bisa melakukan modifikasi komponen aplikasi secara spesifik tanpa perlu khawatir mengubah komponen-komponen lain.
Eloquent digunakan sebagai ORM (Object Relationship Mapping) untuk membantu pengembang mengambil data yang diperlukan dari pangkalan data. Perangkat ini akan memfasilitasi jaringan antardata dan hubungan antara data dengan fungsi aplikasi. Dengan kata lain, Anda tidak perlu lagi menulis SQL secara manual. Apalagi, Eloquent sudah mendukung data berbasis MySQL, SQLite, SQL Server, dan PostgreSQL.
Untuk menyatukan elemen-elemen di dalamnya, Anda bisa menggunakan fungsi Service Provider, yaitu pusat konfigurasi aplikasi yang bertugas mengatur hubungan antar kelas-kelas kode dan mengikat beraneka komponen ke Service Container.
2. Tingkat Keamanan yang Baik
Di samping kemudahan penggunaan, framework PHP ini juga menawarkan sesuatu yang sangat penting bagi pengembangan aplikasi mobile: keamanan. PHP framework ini sudah mendukung implementasi sistem keamanan profesional, mulai dari autentikasi pengguna, otorisasi, hingga verifikasi lewat email.
Secara default, OpenSSL digunakan untuk memberikan enkripsi AES-256 dan AES-128 (Advanced Encryption Standard) yang sangat andal. Sangat disarankan untuk memakai fitur enkripsi bawaan alih-alih membuat algoritma pengkodean sendiri. Selain OpenSSL, Laravel menyediakan fitur hashing berbasis Bcrypt dan Argon2 untuk melindungi sandi pengguna.
Keamanannya pun cukup ketat untuk mencegah pembuatan request palsu melalui penggunaan token Cross Site Request Forgery (CSRF). Sistem secara otomatis akan membuat token keamanan melalui AJAX, lalu membandingkan token tersebut dengan token yang ada di dalam data pengguna. Apabila tidak cocok, request akan ditolak dan proses tidak akan dilanjutkan.
3. Dukungan Packages yang Lengkap
Selain berfungsi sebagai PHP framework, ada beragam perangkat lunak untuk menunjang kebutuhan pengembang. Pemakaian perangkat tambahan atau packages adalah hal lumrah dalam pengembangan aplikasi menggunakan PHP framework. Meski demikian, tidak banyak framework yang menyediakan packages sebanyak dan selengkap ini.

Beberapa packages yang sangat populer di kalangan pengembang adalah;
- Socialite – package ini membuat pengguna dapat masuk ke aplikasi melalui beragam jaringan media sosial populer, termasuk Facebook, Google, dan Twitter.
- Spatie – memberikan fungsi Role & Permission, seperti middleware dan direct permission, untuk meningkatkan efisiensi kode inti framework.
- SEOTools – membantu optimalisasi SEO untuk aplikasi yang Anda kembangkan. Dilengkapi antarmuka ramah pengguna, serta mendukung framework versi 5 ke atas dan Lumen.
- AvoRed – cocok untuk pengembang aplikasi belanja daring karena berfungsi untuk membuat keranjang belanja custom, serta mengelola entitas produk sesuai kebutuhan.
- No Captcha – berfungsi untuk mengimplementasikan validasi Google reCaptcha demi melindungi aplikasi dari serangan spam.
Selain pilihan di atas, masih ada banyak sekali packages yang bisa Anda gunakan. Masing-masing packages memiliki fungsi khusus yang mencakup hampir semua jenis kebutuhan, mulai dari fungsi pelengkap e-commerce hingga keamanan jaringan.
4. Instalasi yang Mudah
Instalasinya sangat mudah dan cepat. Anda bahkan bisa menggunakan dua cara untuk melakukan instalasi; melalui Composer atau langsung dari installer bawaan perangkat ini. Namun, sebelum melakukan instalasi, pastikan Anda sudah memasang Laravel Homestead, yaitu aplikasi pengembangan PHP resmi besutan framework tersebut.
Anda tetap bisa melakukan instalasi tanpa memasang Homestead, tetapi pastikan peladen Anda mampu menjalankan program yang dibutuhkan, seperti PHP versi 7 ke atas, OpenSSL PHP, XML PHP, dll.
Untuk memasang langsung dari installer-nya, cukup ketikkan baris perintah berikut ini di terminal yang Anda pakai: composer global require Laravel/installer. Sementara itu, jika mau memakai Composer, cukup ketikkan perintah baris: composer create-project--prefer-dist Laravel/Laravel:^7.0 nama_proyek Anda. Sangat mudah, bukan?
5. Mendukung Artisan
Artisan merupakan nama antarmuka baris perintah bawaan. Fitur ini memungkinkan pengembang untuk memasukkan sejumlah perintah (command) selama proses pengembangan aplikasi. Basis sistem yang dipakai untuk mengeksekusi perintah ini adalah komponen konsol (Symfony Console).
Artisan mendapat banyak pujian dari pengembang profesional karena kegunaannya. Baris perintah ini memungkinkan pengembang memakai command sederhana untuk melakukan berbagai tugas secara otomatis. Hampir semua tugas dasar yang dibutuhkan oleh pengembang bisa ditemukan dalam Artisan; membuat controller, membuat model aplikasi, melakukan migrasi pangkalan data, dll.
Asyiknya, Artisan tidak hanya bisa dioperasikan dengan baris perintah yang dibuat oleh framework PHP ini. Pengembang bisa membuat perintah custom sendiri sesuai kebutuhan. Pengembang pun bisa melakukan beragam variasi tes melalui baris perintah ini.
6. Kemudahan Migrasi Pangkalan Data
Di atas telah disebutkan bahwa framework PHP ini mendukung penggunaan pangkalan data berbasis MySQL, SQLite, SQL Server, dan PostgreSQL. Kelebihan ini secara langsung dapat memudahkan pengembang melakukan migrasi, terutama saat aplikasi yang dibangun membutuhkan perluasan database untuk menampung jumlah pengguna yang sudah melebihi kapasitas.
Sebagai contoh, Anda memutuskan untuk mengubah basis pangkalan data dari MySQL ke SQL Server karena jumlah pengguna aplikasi semakin banyak. Dengan Laravel, Anda tidak perlu repot melakukan konfigurasi ulang karena fitur Eloquent sudah mendukung penggunaan kedua basis pangkalan data tadi.

Migrasi berulang sering kali dapat menyebabkan penumpukan file di direktori migrasi. Untuk memudahkan Anda mengelola data-data tersebut, tersedia opsi untuk “memadatkan” semua file migrasi menjadi satu file SQL. Anda hanya perlu mengeksekusi baris perintah schema:dump di terminal aplikasi dan sistem akan menjalankan fungsi tersebut secara otomatis.
7. Teknik Autentikasi Pengguna yang Andal
Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, saat ini hampir semua aplikasi membutuhkan autentikasi pengguna untuk dijalankan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk web app, tetapi juga mobile app.
Dengan platform PHP ini, autentikasi pengguna menjadi mudah dengan adanya komponen-komponen penting, seperti model pengguna dan login controller, yang bisa dimodifikasi sesuai keinginan. Pengembang juga bisa menambahkan fungsi-fungsi custom ke dalam komponen yang sudah disediakan.
Selain itu, proses autentikasi juga dapat dilakukan via media sosial, seperti Facebook, Twitter, bahkan Google Plus. Konfigurasi sistem ini pun cukup sederhana sehingga pengembang tidak akan kesulitan melakukan integrasi antara sistem autentikasi dengan data pengguna.
8. Dukungan Notifikasi via Email
Pada saat ini, email marketing adalah salah satu senjata pemasaran paling ampuh dan efisien karena komponen-komponen teknisnya dapat dikelola secara langsung melalui satu penyedia layanan saja. Dengan lebih dari 3,9 miliar orang yang menggunakan layanan email secara aktif, sebagai pengembang Anda tentu dapat melihat potensi email marketing.
Jika Anda tertarik untuk mengimplementasikan strategi ini di dalam aplikasi yang diluncurkan, Laravel bisa memberikan solusi yang cukup lengkap. Selain fungsi notifikasi standar melalui PHP mail dan SMTP, framework PHP ini juga mendukung beragam layanan surel profesional, seperti Mailgun, SendMail, dan Amazon SES. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengirim surel melalui layanan berbasis cloud. Hebatnya, pengembang tidak perlu melakukan konfigurasi apa pun untuk memanfaatkan fitur-fitur di atas.
9. Fitur Blade Template
Saat memakai framework PHP ini, Anda dapat menggunakan Blade; mesin pembuat template bawaan untuk membantu Anda membuat dan mengembangkan layout. Keunggulan Blade dari perangkat sejenis adalah kemampuannya untuk menampilkan kode PHP melalui views secara langsung.
Selain mengembangkan layout aplikasi, Blade juga dirancang untuk mengatur komponen, menyalurkan data ke masing-masing komponen, mengatur atribut, membuat komponen dinamis, dll. Anda pun bisa membuat fungsi custom melalui perintah directive.
Singkatnya, Blade memungkinkan Anda mengolah template secara lebih sederhana. Anda tidak perlu lagi mengulangi pembuatan layout untuk masing-masing halaman (misalnya header dan footer) karena Blade dapat membuat template-nya dengan cepat. Dengan demikian, aplikasi Anda akan tampak konsisten dan rapi.
10. Pengetesan Aplikasi yang Lengkap
Dalam dunia pengembangan aplikasi, testing memiliki peran yang sangat vital. Pengetesan yang lengkap dan terukur dapat memastikan proyek Anda bebas dari bug, glitch, ancaman keamanan, dll. Untungnya, framework PHP ini sejak awal memang didesain untuk melakukan pengetesan secara menyeluruh.
Secara default, tersedia dua direktori untuk melakukan pengetesan, yaitu Feature dan Unit. Direktori Feature ditujukan untuk tes yang cukup kompleks karena menargetkan kode dan interaksi antar objek di dalam aplikasi. Sementara itu, direktori Unit dibuat untuk melakukan pengetesan pada bagian-bagian kecil kode secara lebih presisi.
Selain bisa melakukan tes terhadap komponen di dalam aplikasi, Anda pun dapat melakukan sejumlah tes lain yang tidak kalah penting. Mulai dari HTTP Test untuk memeriksa respons aplikasi terhadap HTTP request, Console Test untuk mengecek aplikasi konsol yang menerima data pengguna, hingga Browser Test melalui fitur Laravel Dusk untuk melakukan pengetesan API.
11. Modul yang Independen
Laravel memakai sistem pembagian modul secara individual dan independen. Ini berarti, modul yang dipakai di aplikasi Anda akan dipecah ke dalam paket-paket dengan fungsi yang sama. Hal ini jelas akan memudahkan Anda melakukan tweak minor pada bagian-bagian di luar fungsi aplikasi utama, serta membuat repositori aplikasi tampak lebih rapi.
12. Tutorial Penggunaan yang Jelas
Perangkat open source ini bebas dikembangkan oleh siapa saja. Sebagai salah satu PHP framework terpopuler di dunia, ada banyak sekali pengembang yang memakai sekaligus ikut mengembangkannya secara sukarela.
Anda tidak akan kesulitan mencari tutorial penggunaan tiap-tiap fiturnya, mulai dari RESTful Routing yang berguna untuk mengelola permintaan (request) yang masuk ke dalam pangkalan data, hingga Eloquent yang dapat mengakomodasi berbagai tipe database.

Kesimpulan
Dari 12 poin di atas, dapat disimpulkan bahwa reputasi Laravel sebagai salah satu PHP framework terpopuler saat ini bukanlah tanpa alasan. Tentu saja, masih ada beberapa kekurangan dari perangkat ini, misalnya dukungan komponen inbulit yang masih sedikit atau sulitnya sistem lawas untuk melakukan transfer data. Namun, seiring waktu kekurangan tersebut mestinya akan terus berkurang. Apalagi, perangkat ini masih bisa disebut sebagai framework yang masih baru.
Siap membawa proyek digital Anda ke level selanjutnya?
Konsultasikan kebutuhan pengembangan perangkat lunak Anda dengan tim ahli di SoftwareSeni. Dapatkan solusi inovatif dan dukungan penuh untuk mengoptimasi aplikasi Anda.
Hubungi kami sekarang dan wujudkan ide cemerlang Anda!