HRIS dan ESG: Strategi Keberlanjutan yang Membawa Bisnis Anda ke Level Berikutnya

Menurut penelitian terbaru, 88% investor global lebih memilih perusahaan yang memiliki strategi keberlanjutan yang kuat dan laporan ESG yang transparan. Hal ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan lagi sekadar pilihan, tetapi menjadi keharusan untuk bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis modern. Namun, bagaimana perusahaan Anda dapat memanfaatkan teknologi untuk memastikan keberlanjutan? Jawabannya ada pada integrasi antara HRIS (Human Resource Information System) dan ESG (Environmental, Social, and Governance).

Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana HRIS dan ESG dapat bekerja bersama untuk membantu bisnis Anda mencapai keberlanjutan sekaligus memenuhi harapan pemangku kepentingan.

Apa itu HRIS dan ESG?

Definisi HRIS (Human Resource Information System)

HRIS adalah sistem berbasis teknologi yang membantu perusahaan dalam mengelola data sumber daya manusia. Fungsi utama HRIS meliputi pengelolaan rekrutmen, pelatihan, penggajian, dan pelacakan kinerja karyawan. Alat ini memungkinkan manajer HR untuk mengotomatisasi proses manual yang memakan waktu, sehingga meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Contoh Praktis:
HRIS seperti SAP SuccessFactors atau BambooHR memungkinkan perusahaan memantau absensi karyawan dan mengintegrasikan data tersebut ke dalam laporan produktivitas secara real-time.

Pengertian ESG (Environmental, Social, and Governance)

ESG adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi keberlanjutan dan dampak sosial suatu perusahaan.

• Environmental (Lingkungan): Meliputi emisi karbon, pengelolaan limbah, dan efisiensi energi.
• Social (Sosial): Mencakup kesejahteraan karyawan, keragaman, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
• Governance (Tata Kelola): Berfokus pada transparansi, kepatuhan hukum, dan etika bisnis.

Hubungan Antara HRIS dan ESG

HRIS menjadi alat penting untuk melacak dan melaporkan metrik ESG secara efisien. Misalnya, HRIS dapat membantu mengukur jejak karbon karyawan, mengelola inisiatif keberlanjutan perusahaan, dan memantau kepatuhan terhadap kebijakan tata kelola yang baik.

Peran HRIS dalam Mendukung Strategi ESG

1. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Dengan HRIS, perusahaan dapat mengotomatisasi proses administrasi yang kompleks seperti pengelolaan dokumen karyawan dan laporan ESG. Hal ini tidak hanya mengurangi penggunaan kertas tetapi juga mengurangi jejak karbon perusahaan.

Statistik:
Menurut greatdayhr.com, perusahaan yang mengadopsi HRIS mampu mengurangi emisi karbon hingga 25% hanya dengan mendigitalisasi proses manual.

2. Pemantauan dan Pelaporan ESG

Salah satu tantangan terbesar dalam ESG adalah pengumpulan dan analisis data yang terfragmentasi. HRIS memungkinkan perusahaan mengintegrasikan data ESG dalam satu platform yang mudah diakses.

Contoh:
HRIS dapat melacak jumlah karyawan yang berpartisipasi dalam inisiatif sosial, seperti kegiatan CSR, dan menghasilkan laporan komprehensif yang dapat disajikan kepada investor atau regulator.

3. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan karyawan adalah salah satu pilar sosial dalam ESG. HRIS dapat digunakan untuk memantau tingkat keterlibatan karyawan melalui survei, mencatat perkembangan pelatihan, dan menyediakan platform untuk umpan balik.

Manfaat:
Karyawan yang merasa didukung oleh perusahaan cenderung memiliki produktivitas yang lebih tinggi dan loyalitas yang lebih kuat.

Tantangan dalam Mengintegrasikan HRIS dan ESG

1. Investasi Teknologi yang Signifikan

Implementasi HRIS berbasis ESG memerlukan investasi awal yang besar, baik untuk perangkat lunak maupun pelatihan karyawan. Namun, ini adalah investasi jangka panjang yang akan menghasilkan efisiensi dan kepatuhan yang lebih baik.

2. Perubahan Budaya Organisasi

Penggunaan HRIS untuk ESG seringkali memerlukan perubahan budaya organisasi. Manajemen perlu mendorong karyawan untuk memahami pentingnya keberlanjutan dan bagaimana teknologi dapat mendukung tujuan tersebut.

3. Validasi dan Keakuratan Data

Tanpa data yang akurat, pelaporan ESG bisa menjadi kontraproduktif. HRIS harus dilengkapi dengan mekanisme validasi data untuk memastikan semua informasi yang dilaporkan dapat dipercaya.

Studi Kasus: Implementasi HRIS untuk Strategi ESG

PT PLN: Mengintegrasikan HRIS untuk Keberlanjutan

PT PLN, perusahaan listrik terbesar di Indonesia, berhasil mengintegrasikan HRIS untuk melacak dan melaporkan inisiatif ESG mereka. Dengan menggunakan teknologi HRIS, PLN berhasil menurunkan skor ESG dari 38,5 menjadi 30,3 dalam setahun.

Langkah yang Diambil:

1. Melacak konsumsi energi internal untuk mengurangi pemborosan.
2. Melibatkan karyawan dalam program kesadaran lingkungan.
3. Mengintegrasikan data keberlanjutan dalam laporan tahunan.

Manfaat Jangka Panjang dari Integrasi HRIS dan ESG

1. Keunggulan Kompetitif

Perusahaan yang memprioritaskan ESG cenderung lebih menarik bagi investor dan pelanggan. Menurut wordsmithgroup.com, perusahaan dengan skor ESG yang tinggi melaporkan peningkatan pendapatan hingga 20%.

2. Loyalitas dan Produktivitas Karyawan

Karyawan cenderung lebih loyal kepada perusahaan yang mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan mereka. Dengan HRIS, perusahaan dapat menyediakan pelatihan, memantau keterlibatan, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.

3. Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

Dengan memadukan HRIS dan ESG, perusahaan dapat mengurangi risiko operasional, meningkatkan efisiensi, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang terus berkembang.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Mengapa Integrasi HRIS dan ESG Adalah Masa Depan Bisnis?
Menggabungkan HRIS dengan prinsip ESG memberikan fondasi yang kuat bagi bisnis untuk tumbuh secara berkelanjutan. Dengan HRIS, Anda dapat memastikan bahwa strategi ESG dijalankan secara efektif, efisien, dan transparan.

‍