Sejak memasuki abad ke-21, teknologi digital sudah menjadi salah satu bagian penting yang tak dapat dilepaskan dari kehidupan. Perkembangan yang pesat dan berkelanjutan membuatnya bisa memasuki setiap aspek dalam aktivitas yang kita jalani secara mudah, mulai dari gaya hidup hingga profesionalitas kerja. Tren digitalisasi atau transformasi digital pun kian marak digembor-gemborkan oleh banyak pihak.
Salah satu pihak yang paling menggiatkan transformasi digital adalah industri atau perusahaan. Mengingat pentingnya peran sektor industri dalam pengembangan ekonomi dan teknologi suatu negeri, hal ini tentu dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan masuk akal. Transformasi digital untuk perusahaan adalah hal yang tak bisa dielakkan, terutama setelah pengembangan konsep Industri 4.0 yang isunya mulai diangkat sejak satu dekade silam.
Namun, tak sedikit perusahaan, baik yang sudah lama berdiri maupun baru dirintis, yang belum dapat menemukan strategi paling tepat dalam penerapan Industri 4.0. Konsep revolusi industri yang banyak dibicarakan dianggap belum cukup menjelaskan seperti apa strategi penerapan transformasi digital yang seharusnya dijadikan acuan oleh setiap perusahaan.
Jika Anda termasuk pelaku usaha yang ingin menjalankan perusahaan dengan teknologi digital tetapi belum menemukan langkah pasti untuk memulai, rangkaian informasi di bawah ini tak boleh dilewatkan.
Mengenal Konsep dan Tipe Digitalisasi Industri 4.0
Mulai diperkenalkan secara massal pada tahun 2011, istilah Industri 4.0 merujuk pada digitalisasi proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan nilai guna dan kreasi sekaligus memberikan pelayanan yang lebih mudah dan cepat diakses oleh pelanggan dalam konteks global.
Industri 4.0 yang kian berkembang kini tidak hanya berfokus pada proses produksi, tetapi juga pada proses pertukaran data di sektor internal maupun eksternal perusahaan. Praktiknya melibatkan sejumlah aspek inti, termasuk sistem siber-fisik (cyber-physical systems), internet untuk segala (Internet of Things/IoT), komputasi awan (cloud computing), dan komputasi kognitif (cognitive computing).
Dalam penerapannya, transformasi digital suatu perusahaan dapat dikategorikan ke dalam enam tipe strategi:
1. Teknik Platform
Seperti namanya, teknik ini melibatkan suatu platform tertentu untuk mengalihkan layanan perusahaan yang terhubung langsung dengan pelanggan dan pihak-pihak pendukung lain. Sebuah survei yang dilakukan Harvard Business Review menerangkan jika 1 dari 3 perusahaan besar pernah menggunakan teknik ini untuk memulai strategi digital mereka di masa Industri 4.0. Salah satu jenis perusahaan yang paling banyak menggunakannya adalah sektor pariwisata, seperti dalam kasus layanan pemesanan hotel online.
2. Suplai Marginal Baru
Teknik ini digunakan perusahaan untuk mengembangkan layanannya dengan memanfaatkan marginal baru berupa reseller atau distributor. Umumnya, tipe suplai marginal baru lebih banyak digunakan oleh perusahaan yang menawarkan produk dibanding pelaku usaha yang menyediakan jasa. Strategi tersebut digunakan oleh industri furnitur asal Swedia, IKEA, yang menghadirkan layanan pemesanan produk online secara global dengan reseller besar di tiap negara.
3. Produk dan Layanan Berbasis Digital
Dianggap sebagai tipe transformasi digital paling populer, strategi berbasis digital berfokus pada pembaruan produk dan layanan konvensional. Strategi ini terbilang banyak diterapkan sehingga Anda bisa menemukan contohnya dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah pembaruan sistem transportasi konvensional menjadi pemesanan digital atau online. Produk-produk elektronik seperti smart TV, virtual reality game, dan perabotan pintar lainnya juga merupakan contoh nyata dari penerapan strategi digital tipe ini.
4. Rebundling and Customizing
Rebundling and Customizing menerapkan strategi digital yang hampir sama dengan tipe digitalisasi produk dan layanan. Strategi ini bertujuan menghadirkan metode yang mudah bagi pelanggan dalam mengakses produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan. Sejumlah usaha surat kabar dan penerbitan menerapkan strategi serupa dalam memindahkan media cetak menjadi portal informasi digital yang bisa Anda temukan lewat aplikasi maupun situs web tertentu.
5. Saluran Distribusi Digital
Tipe strategi yang satu ini juga banyak dilakukan oleh perusahaan yang menginginkan transformasi digital dalam aspek pelayanannya. Hampir 60% perusahaan yang bersaing di era Industri 4.0 memanfaatkan saluran distribusi digital berupa online marketplace atau situs web resmi milik perusahaan. Strategi tersebut bertujuan agar produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan dapat diakses secara lebih mudah oleh pelanggan.
6. Cost Efficiency
Strategi cost efficiency berupa otomatisasi penghitungan anggaran atau skala pembiayaan diterapkan oleh perusahaan yang menginginkan peningkatan keuntungan dalam proses transformasi digital. Strategi ini umumnya digabungkan dengan sejumlah strategi lain untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Komponen Inti dalam Strategi Digital
Proses digitalisasi suatu perusahaan harus melibatkan 9 komponen inti yang sesuai dengan prinsip transformasi digital. Kesembilan komponen tersebut saling melengkapi dan dapat digunakan secara terintegrasi, tergantung pada tipe bisnis dan jenis industri yang Anda jalankan.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai 9 komponen inti yang perlu dilibatkan dalam penerapan strategi digital:
1. Kehadiran Online
Poin ini merujuk pada bagaimana perusahaan Anda menunjukkan profil dan esensinya di dalam jaringan digital. Kehadiran online dapat ditampilkan melalui situs web bisnis yang mudah diakses dari berbagai platform, profil resmi di media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, dan sejenisnya), iklan perusahaan, serta sejumlah konten digital seperti artikel, informasi, atau ulasan tentang perusahaan terkait.
2. Pemasaran Digital
Pemasaran digital dimaknai sebagai strategi pemasaran yang memanfaatkan sumber dan sarana online atau digital. Sarana yang umumnya digunakan meliputi aplikasi ponsel pintar, media sosial, Facebook dan Google ads, pemasaran melalui mesin pencari, hingga brosur elektronik dan langganan konten yang dikirim langsung ke email pelanggan.
3. Penjualan Online
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang atau penawaran jasa, melibatkan sarana online akan membuka peluang lebih besar untuk menarik konsumen. Tipe penjualan seperti ini juga dapat mengefektifkan waktu dan proses yang dibutuhkan dalam tahapan pemesanan maupun distribusi. Dengan begitu, Anda bisa lebih berkonsentrasi pada hal lain yang lebih membutuhkan perhatian.
4. Interaksi Pelanggan
Saat menerapkan prinsip transformasi digital, perusahaan akan dapat meningkatkan interaksi dengan seluruh pelanggannya. Pelanggan bisa mengakses informasi mengenai perusahaan melalui berbagai media, dari komputer, media sosial, hingga aplikasi. Komponen ini umumnya diterapkan perusahaan dengan mengacu pada konsep Customer Relationship Management (CRM).
5. Keamanan Online
Data perusahaan yang dilebarkan ke dalam format digital terkadang menghadapi risiko peretasan atau kehilangan. Oleh karena itu, usaha pengamanan untuk menjamin sekuritas setiap data yang dimasukkan tidak boleh dilewatkan oleh perusahaan. Saat melakukan transformasi digital bagi seluruh aspeknya, perusahaan juga harus menguatkan sistem keamanan data online secara bersamaan.
6. Interaksi Leveransir
Selain mengembangkan interaksi efektif dan praktis dengan konsumen, perusahaan yang menjalankan transformasi digital juga perlu melibatkan interaksi dengan supplier atau leveransir. Dalam konteks bisnis digital, hal ini penting dilakukan karena akan menentukan keaktifan perusahaan di dunia digital. Selain itu, keterlibatan perusahaan dan leveransir juga dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan produk dan layanan secara online.
7. Solusi Berbasis Ponsel Pintar
Kehidupan masyarakat, dan calon pelanggan, yang tak dapat dilepaskan dari penggunaan ponsel pintar membuat komponen ini tak kalah penting. Integrasi digital perusahaan dengan solusi berbasis ponsel pintar dapat dicerminkan dalam berbagai strategi. Beberapa di antaranya adalah aplikasi, transaksi digital, dan web app yang responsif untuk ponsel pintar.
8. Efisiensi Teknologi
Efisiensi teknologi meliputi kemampuan dalam memproses data secara lebih cepat dan mendapatkan informasi secara lebih mudah. Keduanya dibutuhkan dalam transformasi digital perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan juga perlu memilih teknologi yang paling tepat agar dapat meningkatkan efisiensi tersebut.
9. Komputasi Awan
Komputasi awan atau cloud computing adalah fasilitas penyimpanan data dan program yang dapat diakses secara cepat dan mudah oleh pihak internal perusahaan maupun pelanggan. Fasilitas ini memungkinkan Anda untuk menyimpan data di luar fitur pusat data perusahaan. Komputasi awan menjadi komponen yang penting untuk dilibatkan karena akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perusahaan di dunia digital.
Seberapa Penting Digitalisasi bagi Perusahaan?
Sebelum menerapkannya, ada baiknya Anda mengetahui manfaat yang ditawarkan oleh proses ini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, transformasi digital di era Industri 4.0 dapat bermakna banyak hal. Aspeknya meliputi penggunaan komputasi awan untuk penyimpanan dan pengolahan data perusahaan, sarana marketing berbasis digital, hingga layanan verifikasi otomatis bagi para pegawai.
Seluruh aspek yang terlibat di dalamnya memegang peranan penting dalam keberlangsungan operasional dan pelayanan perusahaan. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan perusahaan saat menjalankan strategi transformasi digital Industri 4.0 meliputi:
- Meningkatkan produktivitas dan motivasi pegawai.
- Memudahkan proses kolaborasi dan komunikasi antara semua pihak penting yang terlibat dalam suatu perusahaan.
- Menciptakan pengambilan keputusan yang tepat sasaran.
- Menghadirkan pengambilan, pengolahan, dan kalkulasi data yang lebih efektif.
- Meminimalkan kesalahan, baik yang dilakukan oleh manusia maupun oleh sistem.
- Meningkatkan jumlah ROI (Return on Investment) milik perusahaan.
- Menghadirkan kesempatan untuk terus berinovasi untuk mencapai target transformasi digital yang akan selalu berkembang mengikuti zaman.
Sejumlah poin yang telah disebutkan di atas hanyalah sebagian kecil gambaran manfaat bagi perusahaan yang melakukan transformasi digital Industri 4.0 dalam setiap aspeknya. Jika melihat banyaknya manfaat yang bisa dirasakan, penerapan transformasi ini terbilang krusial untuk perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Oleh karena itu, praktiknya pun harus dilakukan sekarang juga agar hasil yang didapatkan nantinya dapat berakhir dengan lebih optimal.
Bagaimana Mengembangkan Strategi Digitalisasi yang Tepat Sasaran?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, setiap perusahaan mungkin saja memiliki pemahaman dan sudut pandang yang berbeda. Hal ini sebenarnya tidak mengherankan karena visi dan tujuan tiap perusahaan juga akan berbeda satu sama lain. Memilih strategi tertentu yang dianggap tepat sasaran menjadi pekerjaan rumah bagi pihak internal perusahaan. Seluruhnya harus ditentukan dan disesuaikan dengan masing-masing kebutuhan perusahaan serta gambaran target yang ingin dicapai.
Meski demikian, ada sejumlah strategi yang bersifat umum dan dapat diterapkan oleh perusahaan yang bergerak di beragam sektor. Berikut adalah beberapa langkah efektif yang bisa Anda jadikan sebagai panduan utama.
1. Mulai dengan Evaluasi
Untuk bisa menemukan rancangan digitalisasi efisien dan paling sesuai dengan model bisnis yang sedang Anda jalankan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengevaluasi kondisi internal perusahaan. Lakukan penilaian dan tentukan “status digital” bagi setiap aspek perusahaan, termasuk sistem penyimpanan dan pengolahan data, usaha transformasi digital yang pernah dilakukan, hingga keterlibatan staf atau pegawai dalam konsep digital Industri 4.0.
Hasil akhir dari tahapan evaluasi ini adalah data yang akan menunjukkan seberapa jauh prinsip digital yang sudah diterapkan oleh perusahaan Anda. Dari data yang didapat, Anda bisa menentukan langkah-langkah selanjutnya secara lebih mudah dan terarah.
2. Tentukan Target dan Hasil Digitalisasi yang Diharapkan
Setelah melakukan asessment dan evaluasi kebutuhan perusahaan, Anda bisa melanjutkan strategi dengan menentukan target dan hasil transformasi digital yang ingin dicapai. Dengan mengacu pada pandangan perusahaan di masa depan, tentukanlah apa saja proses digital yang ingin dijalankan, apa tujuan yang diharapkan, dan pengalaman digital seperti apa yang ingin Anda berikan kepada pegawai perusahaan dan pelanggan pada saat bersamaan.
Pertimbangan mengenai tiga hal tersebut akan membuat Anda terpacu untuk mengembangkan strategi digital di seluruh aspek perusahaan. Perpaduan antara ketiganya juga akan menguatkan fondasi perusahaan dalam menerapkan digitalisasi secara jangka panjang.
3. Kembangkan Tim yang Berdedikasi
Proses digitalisasi perusahaan secara keseluruhan tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan usaha dari pimpinan atau staf tertentu. Diperlukan usaha gabungan yang dilakukan oleh tim berdedikasi agar target digital yang sudah ditentukan bisa dicapai secara lebih efektif.
Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mengembangkan tim yang terdiri dari orang-orang dengan insight digital yang inovatif. Anggota tim yang dipilih harus mampu memahami aspek digital yang dibutuhkan perusahaan sekaligus tren teknologi digital yang telah banyak digunakan. Kombinasi dari keduanya dapat menciptakan kolaborasi maksimal dalam penerapan unsur-unsur digital di Industri 4.0.
4. Tampilkan Profil Perusahaan di Dunia Maya
Strategi selanjutnya adalah menampilkan profil perusahaan Anda di ranah digital atau dengan kata lain, di dunia maya. Proses ini dianggap sebagai investasi paling menjanjikan ketika Anda ingin mengalihkan atau mengembangkan layanan digital dengan meraup lebih banyak pelanggan.
Dikenal dengan istilah visibilitas daring, penampilan profil perusahaan di dunia maya seperti situs web atau kanal digital merupakan poin penting yang harus diprioritaskan. Prosesnya dapat melibatkan optimalisasi mesin pencari (Search Engine Optimization/SEO) dan penggunaan platform media sosial. Di samping bisa meningkatkan popularitas perusahaan yang berdampak pada peningkatan pendapatan, visibilitas daring juga membuat layanan Anda lebih mudah diterima oleh masyarakat.
5. Siapkan Konten dan Strategi Bisnis Digital yang Terintegrasi
Setelah memastikan jika perusahaan Anda “terlihat” secara digital, proses selanjutnya harus melibatkan konten dan strategi bisnis. Integrasi keduanya akan lebih memaksimalkan usaha transformasi digital yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, kehadiran konten digital yang praktis, orisinal, dan kaya makna dapat digunakan sebagai alat efektif dalam menarik minat masyarakat urban di era digital seperti sekarang.
Namun, satu hal yang perlu diingat: terlepas dari jenis dan isi konten yang Anda tampilkan, seluruhnya harus disesuaikan dengan strategi bisnis perusahaan. Pada akhirnya, konten digital berupa postingan blog, artikel, maupun teks manual yang ditampilkan merupakan cerminan dari identitas, budaya, serta filosofi perusahaan Anda.
6. Libatkan Investor
Anda tentu sudah memahami jika proses transformasi digital sebuah perusahaan harus selalu melibatkan tim berdedikasi dengan visi-misi yang sejalan. Jika hal itu sudah tercapai, langkah selanjutnya adalah menginformasikan investor mengenai rancangan atau proses perubahan digital yang dijalankan oleh perusahaan.
Proses ini akan memastikan implementasi strategi digital Anda didukung penuh oleh investor sekaligus pengambil kebijakan. Keterlibatan investor berdampak positif bagi aktivitas bisnis Anda di ranah digital. Anda dapat mengadakan presentasi virtual, promosi via giveaway, hingga acara langsung di platform sosial media. Dengan begitu, sektor bisnis yang melibatkan aspek digital dapat terus dikembangkan untuk mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya.
Hal yang Harus Dihindari Perusahaan saat Melakukan Transformasi Digital
Ada beberapa hal yang perlu dihindari ketika Anda menjalankan strategi di atas. Sejumlah hal di bawah ini dianggap dapat menghalangi keberlangsungan proses transformasi digital yang dijalankan perusahaan.
- Melawan perubahan dengan tidak mengikuti rencana yang sudah ditetapkan oleh tim pengambil kebijakan. Perilaku ini bisa saja dilakukan oleh banyak pihak, termasuk pimpinan, staf, bahkan pelanggan yang sudah terbiasa menggunakan produk atau layanan Anda secara konvensional.
- Kurang keahlian, dapat terlihat dari kurangnya kondisi sumber daya manusia yang ahli dalam sektor bisnis digital dan teknologi informasi. Jika hal ini terjadi, proses transformasi digital perusahaan juga akan terhambat. Anda juga tidak bisa menjalankan rencana secara baik dan efektif.
- Kegagalan memahami dan mengaplikasikan data yang sudah didapat dalam tahap evaluasi awal. Ada sebuah pepatah yang mengungkapkan bahwa langkah awal sebuah perjalanan akan menentukan proses dan hasil perjalanan tersebut. Hal ini juga dapat diterapkan dalam pengembangan sektor digital perusahaan. Jika data dari hasil evaluasi gagal Anda pahami dan aplikasikan, langkah-langkah selanjutnya akan menjadi sia-sia dan tidak dapat berjalan seperti semestinya.
Tak jarang, kesalahan-kesalahan tersebut juga dapat menggagalkan rencana perubahan digital yang sudah disusun. Jadi, pastikan Anda tidak melakukannya agar transformasi digital perusahaan Anda dapat berjalan dengan sukses dan sesuai harapan.
Kesimpulan
Digitalisasi atau transformasi digital merupakan proses pembaruan sistem yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kaidah Industri 4.0. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan nilai guna dan kreasi sekaligus memberikan pelayanan yang lebih mudah dan cepat bagi pihak internal perusahaan dan konsumen sasaran.
Praktik transformasi digital di Industri 4.0 dapat dicirikan dengan penggunaan cyber-physical systems, Internet of Things (IoT), cloud computing, dan cognitive computing. Sementara itu, komponennya melibatkan kehadiran online, pemasaran digital, penjualan online, interaksi pelanggan, interaksi leveransir, keamanan online, efisiensi teknologi, komputasi awan, dan solusi berbasis ponsel pintar.
Ada beberapa strategi yang dapat dijadikan acuan untuk menerapkan transformasi digital perusahaan. Prosesnya dimulai dengan melakukan evaluasi dan menentukan target serta hasil proses digital yang ingin dicapai perusahaan. Keduanya direalisasikan melalui pembentukan tim berdedikasi yang dapat mewakili profil perusahaan di ranah digital. Selanjutnya, untuk mengoptimalkan proses ini, perusahaan juga harus selalu menghadirkan konten-konten digital berkualitas yang sesuai dengan strategi bisnisnya.
Agar strategi tersebut dapat berjalan sesuai dengan rencana yang disusun, Anda juga bisa mengandalkan tenaga ahli atau IT consultant tepercaya dan berpengalaman di SoftwareSeni. Keterlibatan para pengembang profesional dalam bidang software development, website development, serta mobile app developemt akan memberikan pengaruh positif bagi rencana transformasi digital yang telah disusun oleh perusahaan Anda.
Ketika proses digitalisasi Industri 4.0 berhasil dijalankan, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan motivasi seluruh pegawainya. Kolaborasi dan komunikasi antara perusahaan dan pelanggan juga dapat terjalin secara lebih efektif. Hasil akhirnya, peningkatan keuntungan akan dapat dirasakan oleh perusahaan di era Industri 4.0.