Berbicara mengenai software development, Anda akan menghadapi dua pilihan: software development oleh tim IT internal (insourcing development), dan pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan software developer Indonesia (IT outsourcing).
Apa arti kedua pilihan tersebut bagi perusahaan? Jika software development adalah kompetensi inti perusahaan, umumnya insourcing development menjadi pilihan dan dilakukan onsite. Strategi insourcing development masuk akal bagi perusahaan yang memiliki sumber daya yang cukup dan infrastruktur yang baik untuk mengembangkan perangkat lunak sendiri.
Jika perusahaan Anda berspesialisasi pada praktik bisnis lain dan pengembangan perangkat lunak hanyalah kegiatan tambahan, akan jauh lebih ekonomis jika mengalihkan proses software development ke mitra terpercaya. Di sinilah outsourcing terjadi.
Dengan kata lain, Anda mendelegasikan tanggung jawab pengembangan kepada pihak luar atau membawanya ke luar kantor. Mengambil langkah outsourcing memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada kegiatan lain yang penting untuk bisnis.
Hal Yang Wajib Anda Ketahui Tentang IT Outsourcing Indonesia
Tren dalam IT Outsourcing
- Menurut Deloitte, Global Outsourcing Survey 2016, outsourcing tumbuh terutama di bidang Keuangan, SDM, dan IT.
- Survei yang sama mengungkapkan bahwa alasan utama untuk outsourcing adalah pemotongan biaya (59%), dengan fokus pada bisnis inti (57%) dan menyelesaikan masalah kapasitas (47%).
- Salah satu temuan kunci survei menunjukkan bahwa outsourcing penting dalam memungkinkan kesepakatan merger dan akuisisi.
Tahukah Anda jika Skype, Github, MYSQL, dan Slack dibangun dengan pengembangan outsourcing?
Di era modern ini, setiap bisnis harus memiliki beragam layanan perangkat IT. Hal ini termasuk desain situs web, optimasi mesin pencari, serta menjalankan pemasaran online dan digital. Perusahaan juga harus gencar beraktifitas di media sosial, menciptakan grafik dan manajemen pelanggan. Oleh karena itu, IT saat ini bukan lagi pelengkap untuk menjalankan bisnis sehari-hari tetapi merupakan bagian substansial dari praktik bisnis modern.
Permasalahannya, ada banyak hal yang harus dilakukan ketika Anda menciptakan infrastruktur IT ke dalam perusahaan. Anda perlu serius dan persisten dalam mengelola IT karena perusahaan memiliki banyak hal untuk ditangani. Sumber daya manusia, pelatihan pemrograman, layanan pelanggan (customer service), laporan keuangan, dan keamanan data adalah beberapa dari masalah utama yang membutuhkan keahlian khusus untuk menanganinya.
Sumber daya manusia, akuntansi dan layanan pelanggan juga memiliki dimensi IT yang terus meningkat, dan seluruh jaringan harus terus dikelola dan dipelihara. Tentu saja, keamanan juga merupakan fokus utama bagi semua perusahaan. Tanpa staf spesialis, virus yang selalu bermutasi, spyware, dan malware dapat dengan mudah melewati pertahanan cyber yang sebelumnya dianggap sudah memuaskan. Jadi, tidak ada argumen bahwa spesialis IT tidak diperlukan.
Pertanyaannya adalah apakah akan menyewa tim full-time, freelancer, atau mengontrak dan mendatangkan ahli hanya bila diperlukan. Kompetisi yang tinggi dan dinamis dari sebagian besar pasar komersial di Indonesia telah mendorong banyak perusahaan untuk mulai melihat bisnis digital dan mempertimbangkan transformasi digital. Dorongan transformasi digital menyebabkan peningkatan IT Outsourcing di negara ini, mengingat keterbatasan dan kurangnya sumber daya IT yang terampil di sebagian besar organisasi swasta maupun pemerintahan.
Tahukah Anda jika Indonesia adalah negara ke 4 penyedia tenaga outsource terbesar sedunia?
Indeks Lokasi Layanan Global baru-baru ini mengkaji 55 negara tujuan offshoring. Patut dicatat bahwa Indonesia kini berada di posisi nomor empat, bertukar tempat dengan Brasil, yang sekarang berada di tempat kelima. Potensi Indonesia untuk naik peringkat sangat luar biasa.
Indeks ini menggunakan 38 indikator yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori. Yang pertama adalah daya tarik keuangan, sebesar 40 persen dari total skor. Yang kedua adalah keterampilan dan ketersediaan sumber daya, sebesar 30 persen dari total skor. Kategori ketiga adalah lingkungan bisnis, sebesar 30 persen dari total skor.
Menurut Kearney, Asia dan Amerika Latin menunjukkan kinerja yang sangat kuat dalam Indeks tahun ini, dengan India, China dan Malaysia mengklaim tiga tempat teratas. Diikuti oleh Indonesia, kemudian Brasil dan Vietnam di posisi 6 teratas, diikuti oleh Filipina, Thailand, Chili dan Kolombia di posisi kesepuluh.
Sementara India memimpin dalam hal keterampilan dan sumber daya, Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan industri dan menawarkan pilihan yang kuat kepada perusahaan untuk layanan outsourcing. Menurut BMI Industry Forecast, pasar IT Indonesia diproyeksikan akan tumbuh pada 13,6% CAGR 2015-2019, mencapai Rp29,0 triliun pada tahun 2019.
Prospek positif didasarkan pada potensi untuk mengejar pertumbuhan dengan cepat karena Indonesia akan memperoleh manfaat dari pembangunan di tingkat global, seperti penurunan harga perangkat seluler dan layanan cloud. MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) menjadikan ICT (information and communication technology) sebagai fokus utama dengan konektivitas broadband nasional untuk mendongkrak pertumbuhan.
Rencana Broadband Indonesia 2014-2019 telah menetapkan bahwa Indonesia harus mementingkan konektivitas internet dengan kemampuan triple play. Pemerintah melihat potensi dalam pengembangan industri TIK dan menyoroti industri manufaktur perangkat lokal, ekosistem industri jasa berbasis pengembangan, industri konten dan aplikasi, dan ekosistem penelitian dan inovasi sebagai agenda utama.
Indonesia adalah satu dari sejumlah negara yang berhasil memposisikan diri sebagai alternatif yang kredibel untuk melakukan offshoring. SoftwareSeni, salah satu software developer Indonesia, telah menyediakan layanan pengembangan aplikasi dan website untuk perusahaan Australia, Eropa, Amerika, & Asia sejak 2013.
Peningkatan biaya operasi dan tenaga kerja memaksa bisnis mengeksplorasi lebih banyak pilihan, beralih ke jasa vendor sangat membantu mereka dalam pelaksanaan proyek IT guna mencapai tujuan bisnis perusahaan. Memang penggunaan tenaga outsourcing masih menjadi pro dan kontra di Indonesia.
Namun, jika dilihat dari sisi dunia usaha, hal ini memberikan efisiensi dan beberapa perusahaan sukses menerapkannya. Apalagi, Indonesia memiliki kualitas dan kuantitas bakat rekayasa software dan hardware untuk mendukung pertumbuhan startup dan perusahaan baru. Perusahaan startup unicorn pertama di Indonesia, GoJek, bahkan juga menggunakan perusahaan outsource untuk membantu kesuksesan mereka.
Sebelum Anda memutuskan lebih jauh, mari kita analisa risiko dan manfaat kedua pendekatan sebelum memindahkan tim pengembangan Anda ke perusahaan jasa outsourcing IT.
Pro dan Kontra IT Insourcing
Membangun tim IT internal artinya; mereka dapat dilatih untuk kebutuhan spesifik perusahaan dan mereka akan selalu hadir saat diperlukan. Ini bisa sangat bermanfaat ketika keadaan darurat muncul, seperti security breach. Dalam kasus seperti ini situasi harus segera dikendalikan dan kerusakan segera ditangani.
Dengan tim internal, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka terlatih hingga level yang diperlukan, dan melalui kontrak eksklusif, dapat memiliki spesialis hebat yang kemampuannya dapat membedakan perusahaan dari kompetitor. Mereka juga tahu persis apa yang dibutuhkan dan akrab dengan semua aspek perusahaan.
Juga, dengan seorang spesialis internal, biaya dapat tetap terkendali dan tidak akan tiba-tiba membengkak, karena mereka mendapat gaji yang sama dengan pekerjaan apa pun yang harus mereka lakukan.
Kontra untuk membangun tim IT internal dapat dilihat terutama dalam hal pengeluaran keuangan awal. Menemukan orang yang tepat dan melatih mereka dapat menjadi urusan yang mahal dan sulit. Pelatihan juga tidak boleh berhenti, mereka harus terus memperbarui keterampilan dan pengetahuan, mendapatkan sertifikat dan sebagainya.
Tentu saja, mereka juga perlu mendapatkan gaji tetap dengan tunjangan karyawan. Jika karyawan ini memiliki keterampilan yang sangat tinggi, seperti yang seharusnya, maka mereka harus dibayar dengan tingkat yang sangat kompetitif untuk menjaga mereka tetap di dalam perusahaan.
Risiko Mempekerjakan Insouce Developers
Apakah Anda tahu kompetensi IT apa saja yang dibutuhkan dalam membangun perangkat lunak?
Pada tahun 1990-an, banyak perusahaan dapat bertahan hanya dengan mempekerjakan satu atau dua profesional IT. Dan ketika orang-orang itu tidak bermain Minesweeper, mereka berhasil melampaui kurva teknologi. Saat ini, dibutuhkan sebuah desa yang dipenuhi profesional IT untuk menciptakan kesuksesan daring.
Sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan software termasuk:
- iOS developer
- Android developer
- Back-end developer (server-side)
- Interactive designer
- Front-end (web) developer
- Project manager
- Product manager (ini bisa jadi Anda, atau orang khusus dalam tim)
- Business analyst (Anda membangun bisnis, bukan sekedar aplikasi)
- App store optimization (ASO) expert
- App marketing expert (bisa juga ASO expert), dan mungkin saja data scientist
Orang-orang ini tidak murah. Anda mungkin berpikir tidak mungkin memerlukan semua sumber daya yang telah disebutkan, tetapi jarang sekali (kurang dari 1%) software aplikasi yang sukses tanpa keterlibatan semua disiplin ini.
Risiko Turnover Tidak Dapat Diabaikan
Menurut PayScale, bidang teknologi memiliki tingkat penguasaan rata-rata terendah dibanding bidang lain. Ketika menggunakan sumber daya insource, ketahuilah bahwa perusahaan lain mungkin akan menelepon - dan salah satu developer yang sebelumnya setia, mungkin akan berpindah haluan.
Dengan proyek pengembangan onsite, Anda harus menerima kemungkinan risiko gesekan dalam tim. Melibatkan seorang jenius teknologi dapat membuat seluruh proyek Anda tertahan - yang pada akhirnya mengancam keberhasilan proyek. Untuk keberhasilan keseluruhan produk, risiko sepenuhnya jatuh pada Anda dan tentu saja tim yang Anda pekerjakan - dengan asumsi Anda mempekerjakan tim yang tepat.
Keuntungan Insourcing
Jika Anda mengembangkan produk yang belum ada di pasaran, dan setara dengan Facebook atau Uber, maka membangun tim IT internal mungkin merupakan pilihan terbaik, karena Anda akan menghadapi komitmen jangka panjang. Tim berada di bawah satu atap; anggota tim dengan mudah saling berbagi visi dan Anda juga dapat dengan mudah mengubah arah proyek pada saat itu juga.
Mengumpulkan sekelompok spesialis khusus yang dapat Anda andalkan mulai dari proses pengembangan yang melelahkan, kampanye pemasaran yang ketat hingga peluncuran produk, tidak hanya akan menghemat anggaran dalam jangka panjang tetapi merupakan bagian integral dari keberhasilan proyek. Anda harus meluangkan waktu untuk mempekerjakan orang yang tepat dan yang ingin tumbuh bersama perusahaan sejak hari pertama.
Jika, di sisi lain, Anda sedang membangun startup baru dengan ide keren yang baru saja mendapat sedikit pembiayaan capital venture, tetapi tidak memiliki tim yang lengkap untuk memberikan yang terbaik untuk proyek tersebut, sehingga mencari bantuan dari luar, kemungkinan akan menjadi taruhan terbaik Anda - setidaknya pada tahap awal.
Mempercayakan kebutuhan IT perusahaan pada software developer Indonesia tidak hanya bagi mereka yang baru memulai; bisnis yang sudah mapan juga dapat memanfaatkan strategi ini. Banyak perusahaan besar tidak memiliki tenaga, peralatan, atau keahlian untuk menangani proyek-proyek tertentu, seperti meningkatkan performa website atau aplikasi mereka.
Seperti Steve Mezak, CEO Accelerance dan ahli dalam solusi software outsourcing (dan anggota Forbes Technology Council), ringkas dijelaskan dalam artikel LinkedIn: "Anda melakukan outsourcing untuk mendapatkan proses pengembangan software yang terbaik sehingga Anda dapat fokus pada kompetensi inti diri Anda."
Di SoftwareSeni, kami menyebut ini sebagai “Seat Outsourcing”, yang pada dasarnya menempatkan semua yang Anda perlukan di satu komando, termasuk tim engineering dan graphic design yang berpengalaman, project management, dan QA testing.
Pro dan Kontra IT Outsourcing
Di Indonesia, sudah jamak industri yang menggunakan jasa perusahaan outsource karena tak perlu lagi mengeluarkan investasi besar untuk tenaga kerja. Beberapa bidang pekerjaan yang biasanya dialihdayakan antara lain human resources, call center, customer service, teknologi dan informasi (IT), serta pemrosesan di industri manufaktur.
Manfaat dari pendekatan ini adalah perusahaan dapat membawa seseorang dengan keterampilan yang sangat spesifik untuk menyelesaikan tugas tertentu. Setelah tugas itu selesai, mereka mungkin tidak membutuhkan keterampilan khusus itu lagi, jadi masuk akal untuk menyewa spesialis hanya selama durasi proyek.
Ini juga masuk akal secara keuangan dan di satu sisi perusahaan dapat mendatangkan seorang spesialis yang benar-benar fokus pada masalah yang sedang dihadapi, sedangkan karyawan tetap kemungkinan hanya memiliki satu set keterampilan IT yang general dan tidak dapat diterapkan pada berbagai situasi.
Ketika perusahaan melakukan outsourcing, ia juga tidak perlu berinvestasi dalam peralatan atau perangkat lunak yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tertentu itu. Vendor akan menyediakan alat sendiri atau memasukkan biaya peralatan dalam anggaran mereka, yang akan lebih murah dibanding bila perusahaan membeli peralatan tersebut secara mandiri.
Risiko dari outsourcing dimulai dengan fakta bahwa perusahaan IT outsourcing dapat membebankan biaya per jam yang lebih tinggi daripada inhouse outsourcing. Hal ini merepotkan karena harus menemukan seseorang dengan keterampilan yang tepat, pada tingkat yang tepat, yang juga dapat dipercaya, terjangkau dan tersedia bila diperlukan.
Terkadang, perusahaan tidak tahu apa yang harus dicari. Sehingga, perusahaan mana pun perlu membangun buku kontak yang dapat mereka andalkan untuk pekerjaan IT yang dialihdayakan, tetapi ini perlu diperbarui terus-menerus. Selain itu, biaya agensi IT outsourcing juga jadi pertimbangan.
5 Keuntungan dari Layanan Software Developer Indonesia
Fokus pada bidang utama kegiatan
Jika perusahaan Anda tidak beroperasi di pasar layanan pengembangan, membangun departemen IT dari awal dapat menghambat atau menunda pengembangan area utama operasi Anda. Ini bukan hanya tentang sumber keuangan - ini juga tentang pekerjaan dan waktu Anda.
Perlunya pengembangan paralel dari jasa IT outsourcing bekerja untuk mendukung bisnis Anda. Mengirimkan beberapa aspek agenda kerja perusahaan ke software house akan memungkinkan Anda untuk mempertahankan kendali yang lebih besar atas bidang utama bisnis Anda, dan mengelola aspek strategis pengembangan bisnis Anda dengan lebih baik.
Itu merupakan pilihan yang baik karena membantu Anda untuk mengurangi biaya operasional, merubah anggaran tersebut menjadi anggaran investasi, dan mengoptimalkan kegiatan bisnis. Tidak perlu membuang-buang waktu dan tenaga untuk suatu pekerjaan yang bukan merupakan inti bisnis atau bukan fokus utama.
Manajemen yang difasilitasi
Dengan membagi waktu antara area utama bisnis dan membangun departemen baru dari awal, Anda akan mengambil risiko situasi di mana tidak satu pun akan dikelola dengan benar. Merekrut dan kemudian mengatur kerja tim yang terdiri dari beberapa atau selusin orang terkait dengan energi yang harus dikeluarkan di bagian manajemen. Namun, mempekerjakan manajer tambahan akan berhubungan dengan biaya dan proses rekrutmen jangka panjang.
Manajemen IT outsourcing lebih sederhana karena seluruh proses pelaksanaan proyek adalah tanggung jawab vendor, dan di sisi klien, proyek dikoordinasikan oleh satu (atau beberapa) orang yang ditunjuk. Terlebih lagi, perusahaan software developer atau software house, yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif, berusaha memaksimalkan proses implementasi proyek. Karyawan mereka memiliki keterampilan dan pengalaman hebat dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut. Hal ini memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah terbaru dan mengantisipasi yang akan datang, sehingga tidak hanya mempengaruhi durasi proyek, tetapi juga kualitasnya.
Fleksibilitas yang lebih besar daripada insourcing
Mempercayakan kebutuhan IT perusahaan ke jasa outsourcing atau software house meningkatkan fleksibilitas manajemen bisnis. Anda dapat memanfaatkan outsourcing project based, yaitu mempekerjakan perusahaan dan software developer Indonesia hanya ketika Anda benar-benar membutuhkannya. Misalnya - membuat aplikasi baru di website, Anda dapat menghubungi jasa penyedia aplikasi website. Anda juga dapat melakukan outsource proyek individu. Software developer Indonesia akan dengan senang hati mengurus tugas-tugas tersebut untuk Anda, dan setelah menyelesaikannya Anda tidak perlu khawatir tentang mencari tugas lain untuk karyawan baru.
Transfer pengetahuan antara perusahaan eksternal dan bisnis Anda
Salah satu keuntungan yang paling penting dari outsourcing adalah transfer pengetahuan parsial antara perusahaan IT outsource dan perusahaan Anda. Ini bekerja dua arah - yaitu karyawan Anda belajar dari karyawan software house, sehingga mereka belajar dari Anda. Anda mendapatkan pengetahuan khusus tentang cara menerapkan solusi dan teknologi spesifik, dan software developer Indonesia - memiliki pengetahuan tentang spesifikasi pasar di mana perusahaan Anda beroperasi, dan produk yang ditawarkan.
Kedua belah pihak dapat menggunakan pengetahuan ini di masa depan: Anda - dalam proyek berikutnya, software developer Indonesia - dalam kerja sama berikutnya. Selain itu, soft skills yang terkait dengan organisasi dan pembagian kerja tim, komunikasi internal dan eksternal, serta budaya organisasi juga ditransfer, setidaknya sebagian.
Perspektif proyek yang lain
Pengetahuan software developer Indonesia yang dikumpulkan dari proyek sebelumnya dapat membantu meningkatkan fungsionalitas pengembangan aplikasi web Anda, sehingga dalam beberapa aspek, tidak perlu menciptakan sistem dari nol. Software house memiliki kesempatan untuk memverifikasi asumsi Anda dan mendapatkan sudut pandang yang berbeda dari proyek Anda. Ada solusi yang berfungsi untuk jenis bisnis tertentu. Pengalaman menunjukkan kepada kami bahwa (untuk sebagian klien) lebih baik memulai proyek dari sesi konsultasi untuk mendapatkan hasil maksimal dari kerja sama.
Aspek Pembanding Utama
IT Outsourcing v.s Insource Development
Setelah menganalisa risiko dan manfaat insource development versus IT outsourcing, mari kita susun perbandingan aspek-aspek kunci dari kedua pendekatan tersebut.
Pendekatan Hybrid Sebagai Alternatif
Pengembangan tim internal atau IT outsourcing - itulah pertanyaan yang dihadapi banyak perusahaan saat ini, terlepas dari industri mereka. Jawabannya, sayangnya, tidak selalu hitam dan putih.
Pada umumnya, sebagian besar perusahaan memilih untuk mengkombinasikan kedua pendekatan. Tim IT internal sangat penting bagi semua perusahaan kecuali perusahaan kecil. Ini mungkin dapat difokuskan pada dukungan pelanggan, keamanan, pemasaran online atau area IT lainnya yang memerlukan pengawasan konstan.
Membangun tim TI internal yang tepat membutuhkan kesabaran, ketekunan dan pemahaman yang jelas tentang keterampilan yang akan dibutuhkan perusahaan dalam jangka panjang.
Namun, sekarang semua orang dapat menyelesaikan sesuatu di manapun tanpa kehadiran fisik, dan menghasilkan efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Oleh karena itu, mempercayakan sebagian kecil agenda bisnis; seperti pembuatan website atau pembangunan aplikasi berbasis web pada software developer Indonesia adalah langkah cerdas.
Kapan IT Outsourcing menjadi solusi terbaik?
Mempekerjakan tim IT internal melibatkan kebutuhan untuk mengeluarkan biaya tambahan - termasuk rekrutmen, onboarding, peralatan, dll. Ada juga biaya untuk memverifikasi kompetensi karyawan baru yang direkrut dan kerugian yang dihasilkan dari turn over.
Tidak heran jika semakin banyak perusahaan memutuskan untuk menggunakan jasa perusahaan IT outsourcing. Layanan dari software house atau perusahaan software developer menghapus tanggung jawab untuk melakukan proses perekrutan, implementasi dan loyalitas yang memakan waktu. Sebagai konsekuensinya - mereka secara efektif mengurangi biaya proyek dan mempersingkat waktu yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan IT Anda.
Kerja sama dengan software developer Indonesia bukan hanya untuk orang yang sensitif terhadap masalah efisiensi biaya. Ini juga merupakan perkara kenyamanan terkait dengan kemungkinan untuk membebaskan sumber daya internal dan berfokus pada kegiatan utama Anda. Jika itu yang paling Anda pedulikan - solusi ini jelas untuk Anda.
Anda dapat membaca lebih lanjut tentang memilih software developer Indonesia di artikel Cara Tepat Memilih Software House.
Ada aturan bisnis yang mengatakan:“Jika Anda bisa melakukan sesuatu yang lebih murah dan sama baiknya, maka lakukan lebih murah. Dan jika Anda bisa melakukan sesuatu yang lebih baik ... maka Anda harus melakukannya dengan lebih baik. ”
Dan bagaimana jika Anda dapat memiliki keduanya - harga yang lebih rendah dan kualitas yang lebih tinggi?