Permintaan peningkatan UX membuat banyak developer atau software consultant berbasis web terus berinovasi dan beradaptasi dengan berbagai macam perkembangan teknologi dan tren terkini. Hal ini dilakukan agar produk yang dibuat dapat menjadi lebih sempurna. React JS menjadi salah satu teknologi yang dilirik banyak pihak sejak dirilis tahun 2013 lalu. Teknologi tersebut dikenal karena memiliki banyak fitur yang membuat orang berdecak kagum.
Apa Itu React JS?
React JS merupakan sebuah pustaka atau library besutan Facebook. Teknologi ini dibuat khusus untuk membuat user interface atau UI pada website dan mobile. Kebanyakan menyebutnya sebagai sebuah kerangka, padahal sebenarnya React adalah library yang digunakan dalam pembuatan UI.
Pada awalnya, React dicetuskan oleh seorang karyawan Facebook bernama Jordan Walke. Cetak biru yang dihasilkan diberi nama “FaxJS”, inspirasinya datang dari XHP. Sebelumnya, Facebook telah sadar jika web dan aplikasi mereka sudah berkembang cukup kompleks. Penggunaan cara lama dengan JQuery untuk memperbarui kolom dan daftar chat, beranda, dan lain-lainnya secara real-time dirasa memakan banyak biaya.
Diciptakannya React berkontribusi dalam menghasilkan solusi untuk mengatasi manipulasi DOM yang membutuhkan sumber besar. React menyajikan Virtual DOM yang diklaim cukup cepat. Pada 2011, Facebook mulai menggunakan React pada halaman berita. Tahun selanjutnya, React digunakan pada Instagram lalu pada 2013, baru dirilis untuk umum atau bisa diakses secara open source.
Para web developer atau software consultant saat ini banyak yang menggunakan React dengan alasan dapat membuat dan mendesain tampilan simpel bagi tiap-tiap tingkatan di dalam aplikasi yang sedang dikembangkan. Selain Facebook, aplikasi besar lainnya, seperti Netflix, Dropbox, Ebay, Airbnb, American Express, WhatsApp, dan lain-lainnya juga mengandalkan React untuk membuat web app.
Fitur Unggulan
Sebagai sebuah library kenamaan, React JS pastinya memiliki beberapa fitur unggulan, seperti:
1. Declarative
React dapat membuat UI interaktif agar dapat memudahkan proses pembuatan desain sederhana di setiap state di dalam aplikasi. Declarative views juga dapat membuat sebuah kode agar mudah diprediksi dan lebih mudah untuk di-debug.
2. Component – Based
Fitur ini memungkinkan developer untuk membuat Encapsulated Component yang bisa mengendalikan setiap step kemudian membuat complex UIs atas dasar kemampuan tersebut.
3. Learn Once, Write Anywhere
Dengan React, fitur baru dapat dikembangkan lebih mudah tanpa harus mengganti kode sebelumnya. React dapat bekerja menggunakan Node JS atau mobile apps dengan penggunaan React Native.
Proses web development dalam skala besar dapat menggunakan React yang bisa mengganti data tanpa harus me-reload lamannya. Seperti yang telah disinggung di atas, tujuan penting penggunaan React adalah agar bisa lebih cepat, sederhana, dan tentunya terukur. Fungsi React terlihat pada UI pengguna aplikasi. Kerangka Javascript lain, seperti Angular JS dan MVC, sangat bisa dikolaborasikan dengan React.
JavaScript Library
JavaScript sendiri merupakan sebuah bahasa skrip yang biasanya dipakai untuk membuat serta mengontrol konten pada website secara dinamis. Konten dinamis pada website meliputi beberapa hal, seperti animasi, slide foto, gambar, maupun form interaktif. Mudahnya, jika tampilan sebuah web memuat grafis yang bergerak atau memperbarui layar secara otomatis, maka JavaScript inilah yang memiliki andil dalam menampilkan tampilan tersebut.
JavaScript memang memiliki peran penting di dalam web development maupun mobile app development. Namun, ada waktunya JavaScript dibutuhkan dalam repetitive task, misalnya pada animasi atau fitur pencarian otomatis. Pada level ini, JavaScript Library memberikan andil dalam melakukan pengkodean ulang beberapa fungsi yang biasanya membuat developer merasa kewalahan.
Pustaka JavaScript ini adalah beberapa kumpulan kode JavaScript yang belum tertulis, tetapi sudah bisa digunakan dalam mengeksekusi tugas-tugas JavaScript secara umum. Lewat JavaScript Library ini, developer langsung dapat mengambil jalan pintas untuk memproses pengkodean yang sebelumnya dilakukan secara manual.
Alternatif Fitur Lain dari React
Selain ketiga fitur unggulan di atas, React juga memiliki alternatif fitur lainnya yang dapat digunakan untuk membantu proses web development. Fitur-fitur tersebut antara lain:
1. JSX
JavaScript XML atau lebih dikenal dengan nama JSX merupakan sebuah perpanjangan dari JavaScript. JSX memungkinkan penggunaan HTML dalam JavaScript. Sama seperti XML atau HTML, JSX juga mempunyai elemen anak, atribut, dan tag-nya sendiri.
Dibanding menggunakan JavaScript reguler pada saat templating di dalam React, penggunaan JSX sebagai alternatif cukup disarankan. JSX merupakan JavaScript sederhana yang dapat digunakan untuk membuat subkomponen menggunakan kuotasi HTML dan penggunaan sintaksis tag pada HTML. Bila hanya menggunakan React saja, pembuatan komponen akan sedikit sulit.
2. React Native
Native Library milik React dirilis oleh Facebook sejak tahun 2015 lalu. Pada Native Library ini tersedia Arsitektur React, seperti Android, iOS, UPD pada Native Application-nya.
React Native sendiri merupakan kerangka yang digunakan dalam membangun sebuah aplikasi hanya dengan menggunakan JavaScript saja. Desain yang digunakan sangat mirip seperti layaknya React. Hal ini memungkinkan developer untuk membangun sebuah aplikasi UI library secara luas dan declarative component. Kelebihan utama dari React Native ini terdapat pada kode yang dapat digunakan tidak hanya dalam satu aplikasi saja, tetapi dua, seperti di dalam Android atau iOS. Jadi, block code yang dibuat cukup satu saja.
3. Single Way Data Flow
Pada React JS, sepaket nilai tetap, tanpa bisa diubah, akan diteruskan pada komponen renderer dengan bentuk properti dalam tag HTML. Komponen ini tidak bisa dimodifikasi oleh properti apapun secara langsung, tetapi bisa dilewati fungsi call back lewat bantuan modifikasi. Proses ini dikenal dengan nama “Properties Flow Down, Action Flow Up”.
4. Virtual Document Object (DOM)
Pada React, diciptakan sebuah struktur cache data di dalam memori untuk menghitung berapa banyak perubahan dibuat, untuk selanjutnya diperbarui oleh browser.
Fitur khusus yang bertugas untuk membuat kode seperti dengan me-render seluruh halaman mungkin dilakukan oleh pengguna pada setiap perubahannya. Sebenarnya, hasil kerja React Library-lah yang memungkinkan pembuatan berbagai perubahan tersebut.
5. State dan Lifecycle
State merupakan asal sebuah data. Setiap komponen di dalam React memerlukan data, walaupun tidak semua. Data ini bisa berasal dari berbagai macam sumber, dan state menjadi salah satu sumber dari data-data tersebut. Data juga dapat berasal dari komponen yang berasa dari props, tetapi bukan properti.
Di dalam sebuah komponen React, terdapat tiga macam lifecycle, yaitu: mounting atau inisialisasi (pada saat komponen dibentuk atau di-add pertama kali di dalam DOM), update atau rerender (pada saat ada perubahan prop atau state yang membuat DOM berubah), dan unmounting (pada saat komponen dihapus di dalam DOM).
Di setiap lifecycle, React akan memproses fungsi berbeda atau biasa disebut dengan lifecycle methods. Ada method yang memiliki prefix will dan did untuk menampilkan kapan saatnya method diproses.
React JS dan React Native, Apa Bedanya?
Meskipun mirip, keduanya adalah dua hal yang berbeda. Mengetahui perbedaan ini penting sebelum memulai mobile app development. React Native merupakan sebuah framework atau kerangka kerja, sedangkan React JS merupakan sebuah pustaka JavaScript yang biasa digunakan pada situs web.
React Native sangat membantu para developer dalam membuat aplikasi menjadi lebih nyata dan menarik meskipun hanya lewat bantuan dari JavaScript saja. React Native juga bisa didukung dalam Android dan iOS. Hanya dengan sekali pengkodean, maka React Native sudah bisa bekerja pada platform iOS dan Android dengan cepat dan optimal di dalam pengembangannya.
Dengan dukungan oleh Facebook, React Native didukung oleh komunitas yang sudah sangat besar. React Native sebelumnya dibuat atas dasar React JS yang sudah dikenal telah menggunakan Angular JS sebelumnya.
React Native merupakan framework yang telah membentuk sebuah hierarki dalam komponen UI yang digunakan untuk membangun sebuah kode JavaScript. Metode tersebut memiliki rangkaian komponen yang dapat digunakan pada iOS dan Android di dalam proses pembangunan aplikasi seluler yang memiliki tampilan nyata.
React JS merupakan sebuah library JavaScript yang open source. Kedua React tersebut dikembangkan oleh Facebook yang memiliki prinsip desain serupa, terkecuali perancangan UI. Pemahaman seputar HTML, CSS, dan JavaScript sangat diperlukan karena dalam React Native, beberapa kode sama digunakan untuk membuat React Native iOS serta web app React.
Kini, React Native telah dipakai hampir seluruh developer di dunia sehingga Anda tidak perlu takut kredibilitasnya. Contohnya saja, hasil kerja React sudah memberikan pengaruh kepada banyak klien, terutama perusahaan besar. Banyaknya industri serupa juga fokus dengan pengembangan web menggunakan kerangka ini.
Contoh kerja React Native di dalam sebuah bisnis bisa digambarkan sebagai berikut:
- Aplikasi yang dibuat dapat dikirimkan lebih cepat dibandingkan dengan yang asli.
- Tim developer biasanya terdiri tidak kurang dari 5 orang saja. Tidak perlu lebih dari 5 atau dua kali lipatnya.
- Waktu yang dihabiskan akan lebih sedikit pada waktu regresi bug yang sudah bisa dipecahkan.
Keunggulan React JS untuk Membuat Software
Sejak di-launching pada tahun 2013 lalu, React JS kini menjadi salah satu library ternama. Sudah banyak developer yang jatuh hati dengan kemudahan dan keunggulannya. Tidak heran, walaupun dikembangkan oleh Facebook, library ini sudah banyak digunakan oleh berbagai brand dan perusahaan kenamaan.
Keunggulan React untuk membuat perangkat lunak atau web development di antaranya:
1. Memfasilitasi Keseluruhan Proses Penulisan Komponen
JSX merupakan optional syntax extension pada JavaScript yang memungkinkan developer membuat komponen sendiri dengan lebih mudah. Penulisan komponen memang akan menjadi makin sederhana lewat JSX karena dapat mengkolaborasikan HTML bersama dengan JavaScript.
Aturan-aturan yang jauh lebih sedikit memungkinkan developer memperoleh sumber yang simpel dibandingkan dengan teknologi sejenis lainnya. JSX sudah terbukti lebih efisien di dalam pengembangan aplikasi yang memiliki volume tinggi atau pengembangan komponen khusus, meskipun JSX bukanlah syntax extension populer.
JSX sudah teruji dalam membangun custom component yang akan memberikan kemudahan konversi mockup HTML agar menjadi React Element. Untuk menghindari injeksi kode, JSX akan memberikan error warning yang informatif.
2. Reusability Komponen
Reusability komponen adalah sebuah keuntungan untuk para developer. React mengizinkan developer untuk memanfaatkan kembali komponen yang sudah dikembangkan ke dalam aplikasi lainnya dengan memakai fungsi yang sama.
Tentunya ini membuat waktu dan tenaga yang digunakan lebih optimal. Terlebih, ada kepastian jika setiap komponen akan berfungsi dengan baik tanpa adanya kekurangan. Namun sejatinya, keuntungan besar yang ada adalah peningkatan pembuatan aplikasi yang lebih cepat dan waktu yang tidak terbuang sia-sia.
3. Memastikan Rendering Lebih Cepat
Ketika mengembangkan sebuah aplikasi kelas tinggi, pastinya dibutuhkan pula kemampuan yang tidak main-main. Untuk mendukung hal tersebut, React bisa dengan mudah digunakan untuk menghindari masalah-masalah yang akan timbul terkait dengan virtual DOM yang sebelumnya dibuat oleh para developer Facebook.
Pembaruan DOM biasanya menyebabkan project menjadi tersendat dalam pembuatan web app. React nantinya akan mengizinkan pembangunan virtual DOM kemudian membuat hostingnya ke memori. Dengan begitu, setiap adanya perubahan di dalam aktual DOM, maka virtual DOM akan ikut berubah pada saat itu juga karena terletak di dalam memori. Maka dari itu, pemutakhiran DOM tidak akan dilakukan secara berkala dan kinerja aplikasi akan menjadi lebih cepat tanpa terganggu oleh DOM.
4. Menjamin Kestabilan Kode
Untuk memastikan setiap perubahan kecil yang ada pada child structure tidak berpengaruh di dalam parent structure, React menggunakan aliran data menuju ke bawah.
Pengikatan data terstruktur dapat menjamin kestabilan kode dan juga kecepatan kerja aplikasi secara terus-menerus. Hal ini termasuk pada perubahan status oleh developer, perubahan objek, dan perubahan komponen tertentu.
5. Ramah SEO
Salah satu masalah yang sering dihadapi pada saat web development adalah framework JavaScript yang tidak ramah dengan search engine. Contoh kasusnya adalah hasil yang didapatkan dari aplikasi yang sudah di-develop pada JavaScript kemudian tidak ramah dengan SEO.
React memungkinkan Anda untuk membuat antarmuka pengguna yang dapat diakses di berbagai mesin pencari. Keunggulan selanjutnya dari library ini adalah memiliki keahlian dalam menangani kesalahan atau kegagalan search engine, seperti Google ketika melakukan pembacaan dalam aplikasi berat yang didukung oleh JavaScript. React memberikan alternatif kemungkinan untuk membuat UI yang mudah diakses pada berbagai macam mesin pencari.
React nantinya dapat bekerja di dalam server, melakukan render, kemudian mengembalikan virtual DOM ke peramban sebagai halaman website biasa. UI pada desain dapat diakses dengan berbagai macam mesin pencari dengan dukungan dari React.
6. Dilengkapi dengan Perangkat Pengembangan
Keunggulan lain dari pustaka skrip ini adalah proses debugging dan berbagai perangkat tambahan inovatif. Proses pembangunan dan pengembangan sebuah React sangat bergantung pada pertimbangan pemilihan mesin pencari. Ini yang menjadi dasar mengapa React selalu dilengkapi dengan berbagai fitur yang memproduksi berbagai poin brownies dari para developer.
Perangkat pengembangan React merupakan rancangan yang digunakan untuk ekstensi oleh developer Chrome. Hierarki komponen reaktif sangat bisa diamati dan pemeriksaan status serta alat bantuan komponen-komponen yang tersedia.
7. Ada Fitur React Native untuk Pengembangan Aplikasi Seluler
Sudah disinggung di atas, React Native merupakan kerangka besutan JavaScript yang saat ini telah banyak dikembangkan oleh berbagai perusahaan besar, terutama di bidang teknologi.
Dengan menggunakan React Native, nantinya developer tidak lagi memerlukan aplikasi hybrid (PWA). React Native juga dapat membuat kompilasi aplikasi pada satu native code di dalam Android atau iOS.
Pada saat proses pembuatan aplikasi, React Native memiliki kelebihan, seperti lebih cepat dan sangat efisien. Ada banyak sekali template yang bisa digunakan, tinggal copy dan tempel dari kode yang ada dan hasilnya dapat langsung dilihat. React Native juga mempermudah para programmer pemula dengan berbagai fiturnya yang sederhana.
8. Mudah Dipelajari
React adalah JavaScript open source GUI library, bukan full featured framework sehingga menjadi sangat mudah untuk dipelajari. React fokus pada hal-hal spesifik yang bertujuan sebagai penyelesaian tugas dengan efisien.
Di dalam pola MVC atau Model View Controller, React JS adalah bagian View. Pada setiap pengembangan JavaScript, akan menjadi lebih mudah apabila dapat memahami dasar-dasar React. Bagi pemula, mempelajarinya bisa dalam waktu yang sangat singkat.
9. Didukung oleh Komunitas yang Kuat
Meskipun pada awalnya digunakan untuk kalangan internal, kini React Library sudah didistribusikan kepada banyak developer di seluruh dunia. Saat ini, selain didukung oleh tim internal Facebook dan Instagram, React didukung pula oleh pakar-pakar eksternal, seperti React GitHub yang sekarang memiliki jumlah repository sekitar 1000-an lebih kontributor. Hal ini tentunya membuktikan bahwa React telah didukung oleh komunitas besar dan kuat.
Para developer biasanya memberikan pertanyaan kepada Stack Overflow, forum diskusi, IRC Freenode, media sosial, dan Reactiflux Chart. Tentunya, masih banyak cara lainnya untuk menanyakan masalah error atau kendala lain yang dialami selama proses penggunaan React.
10 Banyak Digunakan Oleh Perusahaan Start-up
Sudah banyak aplikasi besar macam Airbnb, Netflix, atau Skype yang telah menggunakan React di dalam desain aplikasi yang mereka miliki.
Kabarnya, developer game viral PUBG Mobile, Tencent, juga menggunakan React di dalam desain permainannya.
Mengapa Menggunakan React JS?
Mengapa harus menggunakan library ini? Padahal banyak juga berbagai macam library pemrograman open source, seperti Angular JS. Dilihat dari manfaatnya, teknologi React beserta kerangka kerjanya memang sangat kompetitif. Di saat teknologi front end yang makin berkembang dan sedikit waktu untuk mempelajari hal baru, maka React hadir sebagai pilihan tepat. Dengan pertimbangan waktu dan manfaat yang diperoleh, maka pembuatan mobile app development, software, atau website bisa dilakukan dengan React secara mudah.
Pertimbangan-pertimbangan yang ada tadi bisa diringkas menjadi tiga kata, yaitu terdepan, responsif, dan tingkat risiko rendah. Tujuan utama dibuatnya React adalah untuk membangun sebuah aplikasi dengan skala besar didukung dengan data-data yang selalu berubah. React dapat memberikan para developer-nya keleluasaan dalam bekerja dengan peramban virtual DOM yang lebih cepat dan ramah bagi para penggunanya.
React juga memberikan penawaran dalam pembuatan UI interaktif yang lebih mudah dan struktur berbasis komponen serta masih banyak lagi. Gabungan dari berbagai faktor tersebut kemudian membuat React makin menjadi pilihan yang pas untuk pengembangan web bagi startup atau perusahaan besar.
Karena dibangun dan dikembangakan oleh Facebook, tidak heran bila React kemudian menjadi populer dan banyak menjadi pilihan para front end developer. Ini menjadikan para front end developer makin banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan teknologi ternama. Menguasai React juga tidak sulit. Bekal yang harus dimiliki adalah pemahaman akan HTML, CSS, dan tentunya Javascript. Tiga hal tersebut merupakan dasar pengetahuan wajib sebelum mulai belajar React.
Bagaimana? Tertarik untuk belajar React atau justru ingin membuat software, website, atau aplikasi dengan basis React JS? Segera hubungi software house terpercaya, seperti SoftwareSeni untuk berkonsultasi dalam pembuatan website, aplikasi mobile, atau lainnya.