Semisal, Anda telah memutuskan untuk membangun sebuah website dan bekerja sama dengan perusahaan software developer Indonesia untuk mewujudkan keinginan Anda. Ada beberapa hal yang harus Anda pahami saat berada di tahap ini: bagaimana proses proyek IT diatur dan spesialis dalam tim development yang bertanggung jawab terhadap proyek Anda.
Untuk menjawab pertanyaan ini dan lainnya, kami memutuskan untuk menulis artikel komprehensif yang mencakup semua yang perlu Anda ketahui tentang tim website development.
Dengan kata lain, konten ini akan menempatkan skema di kepala Anda mengenai peran dan tanggung jawab setiap anggota tim serta proses development itu sendiri.
Struktur Tim Website Development
Terbukti di banyak kasus, pemrograman saja tidak cukup untuk membuat website Anda berfungsi dengan maksimal. Itulah mengapa banyak pemangku kepentingan (stakeholders) menaruh perhatian besar pada desain dan pemasaran. Tim web development harus sesuai dengan tujuan proyek dan terdiri dari spesialis dengan beragam keterampilan dan pengetahuan.
Beberapa perusahaan memberi klien struktur tim spesialis komplit yang mereka butuhkan untuk proyek tersebut, namun ada juga perusahaan yang tidak. Hal ini terutama berlaku untuk perusahaan yang masih baru dan memiliki model bisnis yang sempit.
Jadi, setiap perusahaan dapat memiliki spektrum layanan sendiri dan jumlah anggota tim dapat bervariasi. Misalnya, di SoftwareSeni (dan sebagian besar perusahaan lain) tim developer terdiri dari:
- Pakar Analisis Requirements (Requirement Analyst);
- Manajer Proyek (Project Manager);
- Desainer Grafis (Graphic Designer);
- Desainer UI/UX (UI/UX Designer);
- Web Developer;
- Tester Website (Quality Assurance Tester)
Pada saat yang sama, memiliki spesialis non-teknis yang dapat membantu memenuhi target pemasaran digital sangat diperlukan di era global ini. Tim non-teknis ini terdiri dari:
- Spesialis SEO (SEO Expert);
- Ahli strategi pemasaran (Marketing Strategist);
- Pakar/penulis konten (Content Writer)
Mari selami peran dan tanggung jawab tim web development di SoftwareSeni.
Pakar Analisis Requirement (Requirement Analyst)
Baik secara eksplisit atau tidak, seseorang harus melakukan peran analisis requirement pada sebuah proyek software development. Titel resmi bisa saja pakar analisis requirement (requirements), analis bisnis, sistem analis, manajer produk, atau sekadar analis, tetapi seseorang perlu menerjemahkan beberapa perspektif ke spesifikasi requirement dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya. Yang terpenting, analis membantu menentukan perbedaan antara apa yang client inginkan dan apa yang benar-benar klien butuhkan.
Tugas utama dari spesialisasi ini adalah untuk memahami visi Anda tentang proyek, menganalisanya, kemudian menerjemahkan ke dalam spesifikasi teknis yang komprehensif. Pada gilirannya, spesifikasi tersebut akan digunakan oleh tim website development untuk mengatur kerangka waktu pengerjaan dan persiapan proyek.
Dengan kata lain, pakar analisis requirement mempersiapkan dasar untuk pengembangan produk.
Manajer Proyek (Project Manager)
Untuk memulai, selalu ada manajemen tim proyek. Pekerja teknis adalah sumber daya kreatif, produktif, dan sangat efektif, tetapi mereka membutuhkan arahan. Sebagian besar proyek mencakup banyak sumber daya yang sangat khusus seperti developer, analis, tester website, desainer grafis, dan penulis teknis.
Salah satu fungsi utama dari PM proyek Anda adalah untuk mengkoordinasikan semua sumber daya dan tugas mereka - untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dalam urutan yang tepat sesuai dengan tenggat waktu (dan uang) yang dialokasikan, serta memfasilitasi komunikasi antara yang sangat terfokus (tetapi belum tentu memahami "gambaran besar" proyek itu) dan anggota tim proyek software developer yang lain.
Seorang manajer proyek layaknya konduktor orkestra tim web development Anda. Hal pertama yang dia lakukan adalah berkenalan dengan spesifikasi teknis dan tanggal jatuh tempo. Berdasarkan informasi ini, rencana proyek disusun dan dibagi menjadi beberapa tahapan yang juga dikenal sebagai sprint (setting fungsional untuk jangka waktu tertentu).
Kemudian, manajer proyek memonitor seluruh proses pengembangan produk untuk memastikan setiap sprint berakhir tepat waktu. Ketika sprint berakhir, manajer proyek menampilkan demo produk untuk mendapatkan umpan balik dan persetujuan Anda untuk melanjutkan. Jika Anda tidak puas dengan apa pun itu, ia meminta anggota tim untuk memperbaiki masalah tersebut.
Selain itu, manajer proyek berkomunikasi dengan Anda sepanjang waktu. Jadi, jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin membuat beberapa perubahan pada proyek —dialah orang yang harus Anda hubungi.
Desainer Grafis (Graphic Designer)
Dalam arti tertentu, semua desain visual dimulai dengan desain grafis. Sederhananya, desain grafis adalah seni untuk memutuskan bagaimana hal-hal harus dilihat. Desainer Grafis memilih warna dan font, serta mengatur elemen (seperti gambar dan blok teks) dalam tata letak. Ini dapat terjadi baik online (website dan aplikasi seluler) maupun dalam materi cetak (iklan majalah, sampul buku, display di toko). Secara historis, desain grafis terkait dengan media cetak, tetapi tidak adil untuk mendefinisikan dan membatasi lingkup kerja desainer grafis hanya pada industri tersebut.
Desain grafis, pada intinya, merupakan kombinasi dari problem solving dan komunikasi visual. Desainer grafis menggunakan warna, gambar, dan tipografi untuk mengkomunikasikan ide atau emosi melalui media cetak, web, dan desain visual. Karena sebagian besar pekerjaan desain grafis berada di bawah payung "branding", desainer tradisional semacam ini mendapat arahan dari tim pemasaran. Meskipun wajar untuk mengaitkan desain grafis hanya dengan daya tarik estetika website, desainer grafis juga menargetkan sistem laman yang mengalir lancar. Psikologi dan fungsionalitas selalu dipertimbangkan selama proses ini.
Gambar statis, bahkan ketika dibuat dan untuk media digital, dianggap desain grafis. Alur kerja desainer grafis dimulai dari meriset kebutuhan grafis klien. Klien biasanya memberikan referensi grafis yang diinginkan, atau terkadang menyerahkan sepenuhnya pada kreativitas desainer. Kemudian desainer grafis mengumpulkan materi/aset berupa photo stock atau font yang diperlukan sebelum akhirnya mengubahnya menjadi logo, newsletter, atau ilustrasi.
Desainer UI/UX
Desain adalah tonggak yang menentukan arah untuk keseluruhan proyek. Anda akan menemukan setidaknya dua dari berbagai kategori- antarmuka pengguna (User Interface/UI) dan desain pengalaman pengguna (User Experience/UX).
UX berjalan satu langkah lebih jauh dari desain grafis dengan memulai proses UX bahkan sebelum pena bertemu kertas atau mouse membuka Adobe Illustrator.
UX adalah industri multifaset yang menyatukan riset pengguna, arsitektur informasi, faktor manusia, dan tentu saja, desain grafis. Desain pengalaman pengguna bertujuan untuk menciptakan korelasi antara pengguna dengan produk/merek Anda, melalui cara yang bebas stres dengan menjaga pengguna dan sasaran sebagai inti dari setiap keputusan.
Dalam tahap awal, desainer UI/UX menganalisis requirement proyek (project requirements) dan target audiens proyek tersebut untuk melihat gambaran keseluruhan. Pendekatan semacam ini dilakukan untuk mengidentifikasi kesulitan yang akan dihadapi pengguna, dan secara efektif menyelesaikannya melalui desain. Berdasarkan pemikiran ini, desainer menciptakan wireframe yang merupakan penempatan skematis elemen di website.
Di sinilah bagian desain pengalaman pengguna berakhir dan desainer dapat pindah ke desain antarmuka.
Sementara UX mencakup semua hal tentang penelitian dan struktur, UI adalah singkatan dari tampilan visual. Skema warna, font, ikon, dll. Dengan kata lain, perancang menciptakan prototype (tampilan akhir website Anda) berdasarkan pada tahap UX dan menguji kegunaannya. Prototipe bisa interaktif atau statis.
Desain Antarmuka Pengguna secara khusus berkaitan dengan desain elemen interaktif, dan karena itu eksis hampir secara eksklusif di media digital, seperti pada komputer, tablet atau smartphone. Elemen interaktif seperti menu drop-down, aspek formulir, elemen yang dapat diklik, animasi, rancangan tombol adalah semua alat penting untuk desainer UI di seluruh dunia.
Jadi, kita dapat memahami desain UI sebagai konstruksi yang memperluas definisi Desain Grafis, karena berkaitan dengan cara kita berinteraksi dengan suatu produk.
Gambar dengan beberapa jenis interaktivitas adalah UI, bahkan ketika mereka menggabungkan gambar statis.
Steve Jobs pernah berkata "Desain bukan seperti apa dia terlihat, desain adalah cara kerjanya". Maksudnya bukan tentang teknologi apa yang dipakai, tetapi cara orang menggunakan dan berinteraksi dengan sesuatu.
Jadi Anda dapat menyimpulkan bahwa desain UI adalah konsep total dan bagian kompleks dari teks, gambar, tata letak, animasi, video dan elemen yang dapat didengar, pola navigasi, kontrol fisik dan/atau virtual, bahkan taktil dan mungkin pengalaman aromatik - apa pun - untuk terlibat secara aktif dengan pengguna.
Web Developer
Programmer memainkan peran penting dalam tim website development. Mereka mengubah desain siap pakai Anda menjadi produk yang bisa digunakan oleh siapa saja di dunia internet.
Website development setidaknya memiliki dua komponen- sisi client, juga disebut Front-End, dan sisi server - juga disebut Back-End. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai peran Front-End dan Back-End developer, mari kita pahami terlebih dahulu komponen development sisi klien (client side) dan sisi server (server side).
Seperti namanya, server adalah orang yang melayani. Sedangkan klien adalah orang yang meminta server untuk melayani.
Jadi ketika seseorang membuka www.softwareseni.co.id di Internet Explorer (atau browser lain), browser pergi ke mesin SoftwareSeni di internet, meminta agar konten ditampilkan. Di sini, browser adalah klien dan mesin SoftwareSeni yang selalu berjalan dan melayani konten adalah server.
Sebagian besar website menggunakan kedua sisi client maupun sisi server. Meskipun ada hal-hal yang dapat dilakukan oleh keduanya, ada beberapa hal yang hanya dapat dilakukan di server-side dan begitu pula sebaliknya.
Front-End development bagus untuk semua hal yang membutuhkan interaksi pengguna, contohnya; pembuatan games sederhana. Sedangkan Back-End development digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan data dinamis untuk dimuat, contohnya; sebuah pemberitahuan yang memberi tahu user bahwa mereka perlu login.
Singkatnya, front-end developer fokus pada bagaimana user menggunakan website dan apa yang mereka lihat ketika mereka mengakses website tersebut, developer back-end bekerja pada sistem yang memberikan informasi kepada user.
Berikut ini penjelasan lebih rinci dari peran dan tanggung jawab kedua jenis web developer:
Front-End Developer
Pekerjaan front-end developer mencakup semua yang dapat Anda lihat dan berinteraksi. Bayangkan tombol registrasi yang tampak seperti pada prototipe yang pernah Anda lihat sebelumnya. Tetapi kemudian tombol itu aktif di browser, sehingga Anda dapat mengarahkan dan bahkan mengkliknya. Tombol bereaksi dengan mengubah warna atau menjalankan animasi tetapi tidak ada hal lain yang terjadi. Hal ini karena front-end seperti 'kap mobil' dari website Anda. Untuk membuatnya bekerja, developer harus meletakkan mesin di sana.
Mereka bekerja dari client-side website menggunakan bahasa pemrograman seperti;
- HTML + Javascript + CSS
- C#
- Java
- Objective C
- C/C++
- Python
Front-end developer membuat website sepotong demi sepotong berdasarkan prototipe yang diberikan oleh desainer. Dengan cara ini, tugas utama mereka adalah memastikan website Anda terlihat bagus di perangkat/browser apa pun dan memastikan semua elemen berfungsi dengan benar.
Back-End Developer
Back-end developer bertanggung jawab untuk bagian dari fungsionalitas website yang memerlukan interaksi dengan server. Secara kasar dapat dikatakan, melingkupi semua pekerjaan kecuali animasi dan visual. Sekarang, tombol tidak hanya divisualisasikan tetapi didukung oleh kode di bawah “kap mobil” yang membuat fitur registrasi berfungsi.
Tugas utama mereka adalah menulis kode dari server-side yang menggerakkan fitur website. Ada banyak bahasa dan kerangka kerja yang dapat digunakan di bagian ini (JavaScript, Python, .NET, Ruby, PHP dan sebagainya). Selain itu, mereka bertanggung jawab atas pembuatan basis data dan sistem manajemen konten.
Tim software developer SoftwareSeni Indonesia terdiri dari back-end developer maupun front-end developer yang bekerja dengan spektrum teknologi yang luas termasuk Angular, React.js, Laravel, Codeigniter, Ruby on Rails, WordPress dan lainnya.
Selain front-end dan back-end developer, kini mulai dikenal istilah full-stack developer dalam job listing. Apa itu full-stack developer?
Full-Stack Developer
Sebagian besar tim proyek IT memiliki setidaknya beberapa full-stack developer. Istilah ini relatif baru di industri software development.
Terdapat beragam definisi untuk bidang ini: dari seorang developer yang mengkhususkan diri dalam segala hal mulai dari front-end hingga back-end; hingga developer yang memiliki pengetahuan umum dalam semua langkah development, mulai dari konsep hingga produk jadi; menjadi maha guru dengan keahlian berlapis yang hampir mustahil untuk dimiliki oleh seseorang.
Full-stack garis keras mengharuskan developer full-stack untuk memiliki pengetahuan khusus di semua tahap pengembangan perangkat lunak. Dengan demikian, pengembang full-stack harus mahir, atau setidaknya memahami:
- Lingkungan server, jaringan, dan hosting
- Database relasional dan non relasional
- Cara berinteraksi dengan API
- Antarmuka pengguna dan pengalaman pengguna (UI & UX)
- Quality assurance
- Pengetahuan sekuritas di seluruh program
- Memahami kebutuhan bisnis dan pelanggan
Orang lain berpendapat bahwa full-stack developer adalah bentuk gabungan front-end developer + back-end developer. Developer ini bukanlah ahli dalam segala hal; mereka hanya memiliki pengetahuan dan kemampuan fungsional untuk menentukan konsep dan mengubahnya menjadi produk jadi. Setidaknya ini adalah satu dari sekian banyak variasi full-stack yang berkembang.
Pakar semacam ini membuat proses software development menjadi lebih mudah karena mereka memahami bagaimana semua bekerja dari berbagai tingkatan dan dapat mengantisipasi masalah dengan solusi yang sesuai.
Namun, menemukan pakar yang menguasai semua hal sekaligus adalah hal sulit dan berisiko. Seperti yang pepatah katakan: “Jack of all trades, master of none.”
Hal itu berbahaya dari sudut pandang bisnis, lakukan dengan sembrono dan Anda akan menemukan diri Anda di situasi yang sulit.
Quality Assurance Tester
QA atau tester website adalah anggota tim website development yang juga memiliki peran penting. Dia melindungi produk Anda dari invasi bug dan mengawasi antarmukanya.
Proses testing dimulai dengan analisis requirement. Berdasarkan requirements tersebut, para QA menyusun rencana testing. Setelah proyek tersebut dimulai, web developer mengirim setiap versi produk ke QA. Pada gilirannya, mereka memeriksa apakah itu sesuai dengan persyaratan teknis dan tuntutan khusus dari klien (jika ada).
Ketika bug ditemukan, QA menyusun laporan bug, dan mengirimnya kembali ke developer yang mengurus bug tersebut. Kemudian melakukan pemeriksaan balik yang dimaksudkan untuk memastikan masalah benar-benar terpecahkan. Kemudian, QA membaharui dokumen Project Checklist mendokumentasikan perubahan yang terjadi (jika ada). QA bekerja untuk proyek hingga peluncuran dan terkadang jauh setelah pasca-peluncuran.
Perlu disebutkan bahwa QA juga menangani antarmuka (interface). Mereka memeriksa ukuran, font, warna dan elemen lain untuk memenuhi requirement. QA juga dapat melaporkan desainer jika mereka menemukan masalah pada fungsi dan menyarankan mereka sebuah solusi.
Sekarang Anda memiliki tim software development! Namun, jika Anda memutuskan untuk melangkah lebih jauh dan mempromosikan website Anda, Anda harus mengetahui para pakar yang kami bicarakan di bawah ini.
Struktur Tim Digital Marketing
Istilah pemasaran digital pertama kali dipopulerkan di awal tahun 2000, pemasaran digital sebenarnya sudah ada sejak lama.
Seperti, jauh sejak lama lagi. Sekitar 100 tahun lebih lama, tepatnya.
Inilah foto pemasar digital pertama dalam sejarah:
Namanya: Guglielmo Marconi.
Apa? Marconi?
Ya. Pada 1896 dia adalah manusia pertama yang menunjukkan, "transmisi publik sinyal nirkabel." Dengan kata lain, pria ini menemukan radio.
Tak lama setelah demonstrasi kecilnya di Inggris, sinyal morse ditransmisikan melintasi samudra. Meskipun membutuhkan 10 tahun lagi bagi radio untuk menjangkau masyarakat umum, tentu tidak butuh lama bagi pembuatnya untuk tersadar bahwa mereka dapat memanfaatkannya untuk menjual barang.
Siaran langsung pertama adalah dari pertunjukan opera di Met dan tebak apa yang orang-orang lakukan setelahnya? Mereka membeli tiket pertunjukan! Sejak saat itu, strategi pemasaran digital akhirnya lahir.
Kami yakin Anda terkejut. Kami tidak menyebutkan ponsel cerdas, aplikasi, iklan Facebook, atau blog sama sekali. Itu karena pemasaran digital tidak ada hubungannya dengan internet.
Jika Anda menginginkan bisnis online yang sukses di era ini, sekarang tidak lagi cukup hanya dengan mencapai target penjualan. Anda harus membantu pelanggan Anda untuk jatuh cinta dengan bisnis Anda.
Pemasaran digital adalah peluang besar bagi perusahaan atau brand yang tidak tinggal diam untuk memenangkan persaingan dan meraih tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.
Faktanya,menurut laporan "Pengalaman Pengalaman Maturitas Pelanggan" 2009 dari Peppers & Rogers Group, 81% perusahaan yang memberikan pengalaman pelanggan (User Experience) yang hebat membuat tingkat kepuasan pelanggan menjadi jauh lebih baik daripada pesaing mereka.
Dua pilar utama pemasaran digital adalah online marketing dan offline marketing. Tidak semua kampanye pemasaran digital secara otomatis merupakan upaya pemasaran online.
Menurut TNMedia, pemasaran online adalah “… alat, strategi, atau metode apa pun untuk mempopulerkan nama perusahaan ke publik. Iklan dapat mengambil berbagai bentuk berbeda dan beberapa strategi fokus pada pesan halus daripada iklan yang sangat jelas. ”
Ingin versi sederhana yang lebih akurat?
Neil Patel, seorang pakar digital marketing mendefinisikan pemasaran online sebagai ‘upaya untuk menyebarkan berita tentang perusahaan Anda dengan menggunakan internet untuk menjangkau orang.”
Pada dasarnya, semua hal online yang Anda untuk mendapatkan lebih banyak perhatian, dan semoga, pada titik tertentu, membuat mereka membeli produk atau menggunakan jasa dari Anda.
Terdapat 7 kategori utama dalam online marketing:
- Optimisasi mesin pencari (SEO)
- Pemasaran mesin telusur (SEM)
- Pemasaran konten
- Pemasaran Media Sosial (SMM)
- Iklan bayar per klik (PPC)
- Afiliasi pemasaran
- Pemasaran Email
Anda dapat membaca panduan ini untuk lebih memahami ketujuh bidang di atas.
Peran dan tanggung jawab dalam tim pemasaran digital
Website development adalah satu hal, promosi sepenuhnya lain. Sama seperti Anda membutuhkan sebuah tim untuk membuat dan meluncurkan produk dari awal, Anda perlu pemasar digital yang dapat membantu Anda mendapatkan hasil yang terlihat. Khususnya jika produk Anda menjual barang atau jasa karena ada banyak pesaing dan Anda harus mencolok untuk memenangkan pasar.
Pakar strategi pemasaran
Peran ahli strategi pemasaran memiliki kesamaan dengan peran manajer proyek. Itu karena karya kedua spesialis ini memiliki ruang lingkup kerja yang meluas dari tahap perencanaan hingga pasca-peluncuran.
Tugas utama ahli strategi pemasaran adalah menciptakan strategi kerja yang membantu bisnis Anda mencapai tujuan serta memastikan terwujudnya strategi ini. Ini dapat mencakup semuanya, mulai dari storytelling hingga pemeriksaan user stories. Dalam banyak kasus, ahli strategi mengkurasi tim pemasaran, menganalisis kinerja berbagai saluran pemasaran yang berbeda, dan menentukan apakah tujuan bisnis terpenuhi.
Sederhananya, ahli strategi pemasaran melakukan segala kemungkinan untuk menarik khalayak yang tepat dan menginspirasi mereka untuk bertindak.
Pakar SEO
Search Engine Optimization atau SEO adalah salah satu cara paling populer untuk menarik pengunjung yang tepat ke website Anda. Seorang pakar SEO mungkin adalah orang pertama yang harus dilibatkan dalam strategi pemasaran website Anda.
Berikut adalah tanggung jawab utama dari pakar SEO:
- Penelitian kata kunci (keyword research);
- Analisis lalu lintas & metrik (traffic and metric analysis);
- Analisis pesaing (competitor analysis);
- Mengoptimalkan kinerja website sesuai dengan persyaratan mesin pencari;
- Kerjasama dengan penulis dan desainer.
Ini bukan daftar tanggung jawab lengkap karena dapat bervariasi tergantung pada proyek. Namun, tugas utama dari setiap ahli SEO adalah untuk meningkatkan peringkat website dalam mesin pencari.
Pakar konten
Seorang spesialis konten berurusan dengan pekerjaan yang berhubungan dengan teks. Dia menulis konten untuk website Anda sesuai dengan persona brand Anda. Selain itu, spesialis konten bekerja sama dengan pakar SEO untuk mengoptimalkan teks untuk mesin pencari. Juga, perusahaan sering mempekerjakan spesialis ini untuk membuat strategi konten dan menulis artikel blog.
Jadi, tugas utama penulis konten adalah membuat teks yang dioptimalkan dengan mudah dan dioptimalkan SEO yang cocok dengan tujuan pemasaran dan bisnis.
Menjadi suatu keharusan apabila penyedia tim developer software atau software house memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan software impian Anda.
Hal tersebut sama pentingnya dengan pemahaman Anda sebagai klien untuk mengenal peran dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap anggota tim, demi kesuksesan proyek IT Anda.
Proyek IT adalah pekerjaan sulit dan mungkin saja menelan biaya yang tidak sedikit, sehingga membutuhkan perencanaan yang ekstra hati-hati. Proyek IT atau software development adalah proses yang kompleks. Ada batasan pada kemampuan seseorang, namun tidak ada batasan pada kerja tim yang baik.
Proyek IT hanya dapat bergerak maju apabila para stakeholders, baik tim internal perusahaan Anda dan tim development dari software house, bersinergi semenjak awal, saling memahami peran masing-masing, dan lebih baik lagi - berkontribusi aktif pada proyek tersebut.
Kunci keberhasilan proyek adalah komunikasi yang jelas dan efektif. Bagian penting dari proses komunikasi ini adalah mengidentifikasi para stakeholders dan peran mereka. Label apapun yang Anda sematkan pada setiap peran yang tertera di atas, dengan sistem komunikasi dan ekspektasi yang jelas selama proses development berlangsung, akan meningkatkan peluang keberhasilan proyek Anda.
“Dapatkan orang yang tepat. Maka tidak peduli apa pun yang Anda lakukan setelahnya, orang-orang akan itu akan menyelamatkan Anda. Inilah yang dimaksud dengan manajemen.”- Tom DeMarco
Kami harap artikel ini menjawab semua pertanyaan Anda tentang tim website development. Tetapi jika tidak, silahkan hubungi manajer kami untuk mendapatkan lebih banyak jawaban, sekaligus diskusikan proyek software development Anda.
Baca artikel 9 Tahapan dalam Pembuatan Aplikasi Web sebelum Anda memulai proyek dan hindari kesalahan klasik dalam proyek IT dengan memahami 4 Hal yang Membuat Proyek Aplikasi Web Gagal.